Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menindaklanjuti hasil uji cepat deteksi COVID-19 sebanyak 86 pedagang pasar tradisional di daerah setempat yang menunjukkan reaktif atau positif.
"Dengan hasil rapid test (uji cepat) tersebut, kita harus mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di lingkungan masyarakat," kata Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam keterangan pers di Bojonegoro, Kamis, menanggapi hasil tes cepat terhadap pedagang Pasar Kota Bojonegoro.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Bojonegoro, uji cepat itu dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bojonegoro pada Kamis, dini hari, saat kondisi pasar tradisional mulai ramai.
Dari 269 pedagang Pasar Kota Bojonegoro yang menjalani tes cepat, 86 orang hasil tesnya reaktif atau mengarah ke positif corona. Mereka yang sebagian besar pedagang keliling (rengkek) itu terdiri atas 75 orang asal Bojonegoro dan 11 orang dari Tuban.
"Berdasarkan hasil rapat forpimda dengan instansi terkait dan perwakilan pedagang, diputuskan untuk menutup sementara pasar tersebut guna mencegah penyebaran," kata dia.
Selain itu, disepakati penataan ulang jadwal buka tutup pasar kota, yakni pada 9-10 Mei pasar akan ditutup total untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh area pasar. Kegiatan jual beli akan dilakukan di jalan luar pasar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 secara ketat.
Pasar Kota Bojonegoro kembali dibuka pada 11 Mei 2020, pukul 04.00 hingga 07.00 WIB untuk kegiatan jual beli di luar pasar, sedangkan bagi pedagang di dalam pasar mulai buka pukul 06.00 hingga 14.30 WIB.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bojonegoro Masirin menambahkan bagi pedagang yang hasil tes cepatnya reaktif atau positif akan dilakukan isolasi dan tes swab untuk memastikan apakah mereka benar-benar terpapar virus corona atau tidak.
"Mereka (para pedagang, red.) akan kita isolasi di Balai Latihan Kerja atau BLK Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander. Kesehatan mereka akan dipantau selama 14 hari ke depan sambil menunggu hasil swabnya keluar," kata Masirin.
Hingga Kamis, pukul 18.00 WIB, jumlah keseluruhan kasus positif COVID-19 di Kabupaten Bojonegoro tercatat 15 orang, setelah ada penambahan lagi tiga kasus baru. Dari jumlah kasus itu, 12 orang dalam perawatan dan tiga orang meninggal dunia. (*)