Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Indah Irian Ningtyas yang menjadi salah satu kader JKN-KIS di Kabupaten Jember, Jawa Timur tetap melaksanakan tugasnya sebagai kader, meskipun harus mengurangi frekuensi tatap muka dengan peserta selama pandemi virus Corona baru (COVID-19).
Sosoknya yang supel, aktif dan berjiwa sosial tinggi menjadikan Indah banyak dikenal oleh para peserta, perangkat desa hingga perangkat kecamatan di wilayah yang menjadi tugasnya yakni Kecamatan Gumukmas, Kencong, dan Kaliwates.
Perempuan yang tinggal di Kecamatan Semboro itu tahu benar tugasnya sebagai kader JKN-KIS dengan mengedepankan edukasi dan penyuluhan tentang manfaat menjadi peserta dan melayani peserta yang kesulitan mengakses layanan, sehingga tugas untuk menagih peserta tertunggak menjadi prioritas ke sekian.
Kader JKN-KIS merupakan mitra yang direkrut khusus oleh BPJS Kesehatan untuk mengemban tugas antara lain, sosialisasi program JKN-KIS, pendaftaran, perubahan data dan mengingatkan iuran peserta dengan cara door to door ke tempat tinggal peserta.
"Bagi saya memberikan edukasi kepada masyarakat dan peserta menjadi prioritas utama dalam menjalankan tugas sebagai kader JKN-KIS, sehingga saya tidak pernah memposisikan sebagai penagih atau debt collector," kata Indah saat dihubungi ANTARA per telepon, Selasa.
Sebelum ada wabah virus Corona, Indah rajin berkeliling ke tiga kecamatan yang menjadi wilayahnya, bahkan dalam sehari angka spedo meter nya bisa mencapai 100 km untuk pulang pergi dengan jumlah klaim mencapai puluhan juta, namun saat pandemi COVID-19, tatap muka dilakukan kalau benar-benar sangat mendesak saja.
Banyak peserta JKN-KIS yang meminta bantuan Indah untuk mengganti fasilitas kesehatan (faskes), konsultasi terkait kepesertaan dan membayar iuran, namun kadang-kadang mereka ingin didatangi dan tidak bersedia kalau hanya ditelpon saja.
"Saya selalu memberikan pemahaman kepada para peserta dengan menelpon mereka, namun kadang-kadang mereka tetap ingin didatangi, sehingga saya tetap harus memperhatikan protokol COVID-19 dengan menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer dan jaga jarak," ujarnya.
Saat peserta yang datang dari zona merah seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya membutuhkan bantuannya, Indah terpaksa menolak datang dengan cara yang sopan dan halus, sehingga memberikan layanan informasi melalui telepon saja.
Ia juga selalu menginformasikan kepada peserta JKN-KIS untuk mengubah data peserta atau hal-hal lain yang penting dengan menggunakan aplikasi Mobile JKN, Care Center 1 500 400, atau media sosial BPJS lainnya seperti facebook, Instagram, dan twitter.
"Cukup berat memang tugas kader JKN-KIS di saat situasi wabah Corona ini, namun saya optimistis bisa menjalankan tugas sebagai kader dengan baik dan mematuhi protokol COVID-19," ujarnya.
Sementara itu, di tengah pandemi COVID-19, BPJS Kesehatan Jember melakukan pembatasan jam operasionalnya dan layanan tatap muka untuk mendukung kebijakan bekerja dari rumah (work from home) dan physical distancing dalam rangka menekan penyebaran virus corona di Indonesia.
Peserta dapat tetap memanfaatkan layanan Aplikasi Mobile JKN, Website BPJS Kesehatan, Media Sosial BPJS Kesehatan, Care Center 1 500 400 atau VIKA (Voice Interactive JKN) dan CHIKA (Chat Assistant JKN) yang dapat diakses melalui Facebook Messenger, Telegram, maupun Whatsapp di nomor 0811 8750 400. (*)
Pandemi COVID-19 tak halangi Indah lakukan tugas sebagai kader JKN-KIS
Selasa, 28 April 2020 5:10 WIB
Cukup berat memang tugas kader JKN-KIS di saat situasi wabah Corona ini, namun saya optimistis bisa menjalankan tugas sebagai kader dengan baik dan mematuhi protokol COVID-19