Pacitan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pacitan mengumumkan temuan kasus kedua positif COVID-19 di wilayahnya, setelah menerima konfirmasi resmi dan hasil pemeriksaan laboratorium di Balitbangkes Kemenkes atas pasien berstatus PDP (pasien dalam pengawasan) yang terkonfirmasi positif corona.
"Hari ini kami prihatin, karena kasus positif COVID-19 terkonfirmasi (lagi) bertambah satu. Jadi, semuanya saat ini ada dua pasien (positif)," kata Bupati Pacitan Indartato dalam siaran pers yang diumumkan melalui konferensi video, Minggu.
Bupati tidak menyebut inisial pasien kedua COVID-19 tersebut, hanya mengatakan bahwa penderita sebelumnya berstatus PDP dan berasal dari wilayah Kecamatan Pacitan (kota).
Proses peningkatan status ini hampir sama dengan pasien 01 COVID-19 Pacitan yang diumumkan pada 9 April oleh Bupati Indartato dari Pendopo Kabupaten Pacitan dengan didampingi unsur Forkopimda setempat.
Ia berharap kedua pasien COVID-19 bisa melewati masa isolasi atau karantina hingga dua kali hasil swab dinyatakan negatif secara laboratoris.
"Semoga nanti segera sembuh, artinya ketika di swab dua kali semoga hasilnya negatif," ucapnya.
Indartato mengatakan bahwa untuk saat ini kedua pasien masih menjalani perawatan di RSUD dr. Darsono, Pacitan.
Bupati Indartato menambahkan, hingga saat ini jumlah orang berstatus PDP (pasien dalam pengawasan) ada 11 orang. Dari jumlah tersebut terbanyak berada di Kecamatan Pacitan Kota.
Namun demikian, kata dia, masyarakat diharapkan tidak panik dan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Sementara ini jumlah PDP-nya menjadi 11, dari jumlah tersebut yang paling banyak berada di Kecamatan Kota, yakni delapan orang, di Kecamatan Ngadirojo satu (1) orang, Kecamatan Tulakan satu (1) orang, dan Kecamatan Pringkuku satu (1) orang," paparnya.
Pemkab Pacitan telah mengambil langkah untuk mempercepat penanganan COVID-19 di wilayahnya.Salah satunya dengan mengusulkan kepada Pemprov Jatim untuk mendapat tambahan alat rapid test lebih banyak.
"Pemerintah Kabupaten Pacitan saat ini memesan 800 rapid test dan harapannya klaster-klaster baru bisa segera teridentifikasi dan penanganannya bisa lebih cepat lagi," ucapnya.