Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melibatkan pedagang asongan dan pengamen jalanan untuk menyalurkan nasi beserta lauknya yang telah dibungkus kertas karton kotak kepada masyarakat kurang mampu terdampak pandemik Corona Virus Disease 19 atau COVID-19.
Sedikitnya ada 10 orang pengamen yang biasa mangkal di Terminal Bus Situbondo, dan sejumlah pedagang asongan ataupun pelaku usaha mikro yang tergabung dalam Paguyuban Jokotole, dilibatkan pendistribusian nasi kotak untuk masyarakat kurang mampu.
"Jadi, pedagang asongan ataupun pelaku usaha mikro di kawasan Terminal Bus Situbondo kami libatkan untuk memasak atau menyiapakan nasi kotaknya. Karena mereka tentu juga terdampak pandemik virus corona, sehingga mereka memiliki daya beli," kata Bupati Situbondo Dadang Wigiarto di Situbondo, Sabtu.
Sedangkan pengamen jalanan yang tergabung dalam Paguyuban Jokotole, lanjut dia, dilibatkan oleh pemerintah daerah setempat untuk mendistribusikan nasi kotak dari rumah ke rumah masyarakat yang benar-benar kurang mampu.
Para pengamen tersebut, katanya, juga memperoleh penghasilan Rp 50.000 setiap hari saat membagikan nasi kotak ke rumah-rumah warga penerima bantuan sosial dampak pandemik COVID-19.
"Untuk sementara, setiap harinya warga kurang mampu penerima nasi kotak ini di seputaran kota atau ada empat kelurahan. Sebanyak 240 nasi kotak setiap hari," ujar Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo itu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo, Syaifullah menargetkan sebanyak 6.000 nasi kotak kepada masyarakat kurang mampu, dan pembagiannya dilakukan secara bergantian.
"Jadi, ini merupakan cara pemerintah daerah memberikan bantuan nasi kotak kepada warga dengan melibatkan pedagang asongan dan pengamen. Pemerintah membeli nasi kotak ke pedagang asongan ataupun pelaku usaha mikro dan pemerintah memberikan upah ke pengamen yang mendistribusikan nasi kotak dari rumah ke rumah," tuturnya. (*)
Pemkab Situbondo libatkan pengamen distribusikan nasi kotak ke warga terdampak COVID-19
Sabtu, 25 April 2020 14:51 WIB