Magetan (ANTARA) - Pihak penyelenggara resmi haji plus dan umrah di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, akan melakukan penjadwalan pemberangkatan ulang menyusul adanya keputusan Kerajaan Arab Saudi tentang penangguhkan layanan ibadah umrah sebagai langkah menangkal masuk dan menyebarnya virus COVID-19 ke wilayah tersebut.
"Kami akan melakuan "reschedule" atau penjadwalan pemberangkatan ulang terhadap calon jemaah yang sudah mendaftar sebagai imbas dari penghentian sementara layanan ibadah umrah di Arab Saudi," jelas pengelola salah satu biro penyelenggara umrah di Magetan Siti Zulaihah di Magetan, Jumat.
Menurut dia, sebenarnya ada jadwal pemberangkatan calon jamaahnya pada tanggal 2, 5, dan 14 Maret 2020. Hal itu tentu dapat dipastikan jika semuanya batal berangkat sesuai jadwal awal.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya meminta kepada para calon jamaah yang telah mendaftar di bironya untuk bersabar dan tidak resah. Karena hal itu merupakan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang berlaku bagi semua negara, termasuk Indonesia.
"Meski tertunda karena penangguhan ini, saya pastikan semua calon jamaah kami tetap akan berangkat menunaikan ibadah umrah di Tanah Suci setelah penghentian sementara ini dibuka," tambahnya.
Pihaknya berharap pemerintah Arab Saudi segera membuka kembali layanan ibadah umrahnya di Tanah Suci seperti biasanya, sehingga jamaah bisa lega.
Seperti diketahui, keputusan Kerajaan Saudi menangguhkan layanan umrah merupakan salah satu langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya virus COVID-19 ke wilayah setempat.
Dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, KBRI Riyadh menjelaskan langkah-langkah pencegahan, antara lain menghentikan sementara warga negara asing masuk ke Kerajaan Arab Saudi dalam rangka ibadah umrah serta ziarah Masjid Nabawi.
Penyelenggara haji dan umrah di Magetan lakukan penjadwalan ulang
Sabtu, 29 Februari 2020 0:45 WIB