Jember (ANTARA) - Arsitek RS Huoshenshan yakni rumah sakit khusus untuk menangani wabah virus corona di Wuhan, China, adalah Huang Xiqiu, yang merupakan salah satu alumnus Chung Hua School di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Memang benar Huang Xiqiu pernah sekolah Chung Hua School atau disebut Chung Hua Xie Xiao sebelum saya menjadi guru di sana," kata salah satu guru Chung Hua School, Iwan Natawidjaja, saat ditemui di Kabupaten Jember, Kamis.
Pemerintah China membangun RS Houshenshan yang merupakan rumah sakit darurat untuk menangani wabah virus corona di Wuhan yang dikerjakan selama 10 hari dengan sejumlah fasilitas medis yang lengkap dengan 1.000 tempat tidur itu diresmikan pada 3 Februari 2020.
Desainnya rumah sakit itu dibuat oleh Wuhan CITIC Design Institute and Constructed yang merupakan bagian dari perusahaan konstruksi China Construction Third Engineeing Bureau Co.Ltd.
Namun, di balik kesuksesan pembangunan rumah sakit khusus virus corona itu, ada tangan dingin arsitek yang mendesainnya, yakni Huang Xiqiu, yang lahir di Indonesia dan sempat mengenyam pendidikan SD dan SMP di Chung Hua School Jember, bahkan orang tuanya juga tinggal di Jember hingga meninggal dunia.
"Saya mengajar di Chung Hua School Jember pada tahun 1958, namun saat itu Huang Xiqiu sudah melanjutkan studinya ke SMA di Surabaya, karena saat itu tidak ada SMA di Jember," tutur pria kelahiran tahun 1939 tersebut.
Iwan mengatakan, kedua adik Huang Xiqiu (satu perempuan dan satu laki-laki) pernah menjadi siswanya di Chung Hua School Jember. Bahkan, orang tua Huang Xiqiu menjadi pengurus di sekolah China tersebut.
"Adik-adiknya juga sangat pandai, dan mereka setelah lulus di Chung Hua School mengikuti jejak kakaknya sekolah di China juga. Huang Xiqiu dulu juga pernah menjadi ketua organisasi sekolah, mungkin kalau sekarang namanya OSIS," ujarnya.
Chung Hua School merupakan sekolah Tionghoa terbesar yang didirikan di Jember dan merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Tionghoa Hwee Koan.
Sekolah itu menggunakan kurikulum tersendiri yang berbeda dengan sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda, karena mengacu pada kurikulum sekolah China.
Chung Hua School menyediakan pendidikan taman kanak-kanak (yu er yen), pendidikan sekolah rendah (siao xie) hingga sekolah menengah pertama (chung xie), namun sekolah tersebut ditutup pada 1966 akibat situasi politik Indonesia.