Pamekasan (ANTARA) - Ajang Lari Perdamaian 2020 yang melibatkan peserta dari 14 negara digelar di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis, merupakan ajang kampanye damai dalam rangka menjalin kerukunan dan perdamaian dunia.
Perwakilan sejumlah negara yang hadir dalam kegiatan Peace Run 2020 di Pamekasan, itu, antara lain Bahama, Amerika Serikat, Australia, Singapura dan Jepang.
"Saya senang sekali dengan kegiatan ini dan semoga bisa menginspirasi bagi yang lain untuk terus mengampanyekan dan mewujudkan kerukunan," kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.
Kegiatan internasional bertema "Madura Bersinar untuk Indonesia dan Dunia" yang digelar atas kerja sama Rotary Indonesia dengan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pemkab Pamekasan merupakan yang pertama kali di Pulau Garam tersebut.
Peace Run atau Lari Perdamaian 2020 ini dimulai dari lokasi wisata Api Tak Kunjung Padam dengan membawa obor api abadi yang ada lokasi objek wisata di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, menuju Monumen Arek Lancor dan berakhir di Lapangan Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan.
Ratusan orang pelajar dan mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan ini, termasuk siswa akademi sepakbola Madura United FC.
Bupati Baddrut Tamam menyatakan, kegiatan peace run ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Pamekasan, karena pesan yang hendak disampaikan oleh Rotary Indonesia adalah pesan berdamaian, dan kesetaraan.
Selama ini, kata Baddrut, banyak orang memberikan pandangan tentang Madura secara subjektif melalui informasi yang berkembang di media sosial.
"Tetapi acara barusan ini, mereka mengetahui secara langsung tentang Madura yang sebenarnya, dan kesannya sangat positif," kata bupati muda ini.
Api abadi yang dibawa dari Pamekasan ini, nantinya akan dibawa di ajang "peace run" internasional yang akan digelar mulai Maret hingga Oktober 2020.
Sementara itu, District Governo Rotary Indonesia Febri Hapsari Dipokusumo mengaku senang bisa berada di Pamekasan, Madura, karena faktanya, masyarakat Madura tidak seperti yang dipersepsi orang luar Madura.
"Masyarakatnya ramah, dan menyambut kami dengan hangat, dan kami merasa menjadi bagian dari orang Madura," kata Febri.
Selain itu, nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Madura masih terjaga dengan baik, dan menjadi keunikan tersendiri. "Dan ini yang menjadi nilai lebih untuk kami publikasikan kepada masyarakat dunia," katanya.
Promosi nilai dan tradisi yang terjaga dengan baik ini, sambung dia, perlu disampaikan, agar banyak orang yang mengetahuinya.
Peace Run" dibentuk pada tahun 1987 oleh Sri Cinmoy dari India, untuk mendukung pesahabatan internasional dan perdamaian. Ajang ini telah diadakan di lebih dari 100 negara dengan membawa api obor yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan hubungan yang harmonis.
