Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 36 peserta program pertukaran pelajar Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) menemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinas Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
"Senang sekali bisa menyambut kedatangan bapak dan ibu sekalian di awal Tahun Baru 2020 ini," kata Wali Kota Risma saat menyambut 36 peserta AIYEP.
Para peserta AIYEP yang terdiri atas 18 mahasiswa Australia dan 18 mahasiswa Indonesia tersebut, rencananya akan melaksanakan program pertukaran pelajar AIYEP fase kota di Surabaya selama tiga pekan.
Dalam kesempatan ini, turut hadir perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur serta beberapa kepala OPD (organisasi perangkat daerah) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.
Kedatangan mereka di rumah dinas pun disambut berbagai pertunjukkan kesenian, seperti reog, tari remo hingga pertunjukan Ibam seorang anak penyandang disabilitas yang memiliki kemampuan menyanyi dan musik.
Dalam sambutannya, Wali Kota Risma mengatakan, atas nama pemkot dan warga Surabaya, pihaknya menyambut baik kedatangan para peserta AIYEP tersebut. Bahkan, ia mengaku senang, sebab Kota Surabaya dipilih menjadi lokasi fase kota program pertukaran pelajar itu.
Risma mengatakan di Kota Surabaya pihaknya memastikan terus memberikan fasilitas bagi anak-anak agar mendapatkan pendidikan yang lebih baik, salah satunya dengan menyediakan beasiswa gratis bagi pelajar prestasi dari keluarga kurang mampu.
"Lebih dari 2.000 anak mendapat beasiswa untuk mereka bisa kuliah tinggi. Bahkan, pendidikan di Surabaya mulai jenjang SD sampai SMP gratis," katanya.
Selain menyediakan beasiswa gratis, Risma mengakui bahwa Pemkot Surabaya juga menyiapkan berbagai peralatan, fasilitas hingga bangunan gedung untuk mewadahi anak-anak tersebut. Bahkan, ratusan lapangan olahraga dibangun di Surabaya agar anak-anak dapat mengembangkan bakat kreativitasnya.
"Kami membangun kurang lebih 579 lebih lapangan olahraga di seluruh wilayah Surabaya. Ini sesuai permintaaan warga sekitar, mereka mintanya lapangan apa, kemudian kita bangunkan, dan ini semua sifatnya gratis," katanya.
Kendati demikian, wali kota yang juga menjabat sebagai Presiden United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac) Aspac ini mengakui, berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya tersebut masih dinilai belum sempurna.
Namun, pihaknya memastikan akan bergerak terus untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan dan masa depan anak-anak Surabaya.
"Bagaimana anak-anak muda di Surabaya ini bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Mereka bisa berharap untuk masa depan mereka yang lebih baik," katanya.
Salah satu peserta AIYEP sekaligus mahasiswi asal Melbourne, Australia, Miranda Rey-Fleming mengaku bakal tinggal di Kota Surabaya selama tiga pekan. Nantinya, Miranda akan tinggal bersama orang tua asuh dan berpasangan dengan salah satu mahasiswi asal Indonesia.
"Ini merupakan pengalaman pertama kali saya berkunjung di Surabaya," kata Miranda.
Miranda bersama mahasiswa lain sebelumnya telah melaksakan program pertukaran pelajar AIYEP, fase desa di Malang selama tiga pekan. Sementara untuk fase kota, Surabaya dipilih sebagai lokasi pertukaran pelajar tersebut.
"Saya suka Indonesia, suka belajar bahasa Indonesia, dan banyak juga teman di sini. Mungkin pada masa depan saya bisa tinggal dan bekerja di Indonesia," kata Miranda.
Kegiatan pertukaran pelajar AIYEP ini merupakan program rutin yang dilaksanakan Kemenpora dalam setiap tahun. Setiap tahun, program AIYEP mengirimkan 18 pemuda Indonesia berusia 21-25 tahun ke Australia.
Mereka berpartisipasi dalam penempatan kerja, pertunjukan budaya, homestay, serta kunjungan ke sekolah dan masyarakat setempat. Sementara itu, 18 pemuda Australia juga melakukan program serupa di Indonesia dengan rekan-rekan Indonesia mereka.
Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada muda-mudi Indonesia dan Australia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang budaya, perkembangan dan gaya hidup satu sama lain.
36 peserta program pertukaran pelajar Australia Indonesia bertemu Risma
Kamis, 2 Januari 2020 19:56 WIB
Senang sekali bisa menyambut kedatangan bapak dan ibu sekalian di awal Tahun Baru 2020 ini