Blitar (ANTARA) - Kapolres Blitar AKBP Budi Hermanto mengemukakan sejumlah korban kecelakaan lalu lintas bus terjun ke sungai di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, sudah ada yang diperbolehkan pulang, karena menderita luka ringan.
"Kami evakuasi dulu korban yang masih hidup, yang dalam kondisi luka ringan dan berat. Kami evakuasi di puskesmas, rumah sakit. Dan, sekarang masih penanganan dan sudah ada yang diperbolehkan pulang. Sudah dijemput keluarganya," katanya di Blitar, Sabtu.
Baca juga: Bus rombongan guru TK terguling di Blitar, dikabarkan lima meninggal
Baca juga: RSUD Ngudi Waluyo Blitar sebut lima korban tewas akibat kecelakaan bus
Ia juga mengatakan, dari Pemkab Tulungagung juga sudah menjenguk korban untuk mengetahui langsung kondisi mereka serta memberikan bantuan moril kepada mereka.
Kapolres mengatakan, dalam kejadian itu ada lima orang meninggal dunia, yakni empat orang warga Kabupaten Tulungagung serta seorang warga Kabupaten Blitar. Warga Blitar itu merupakan pengendara sepeda motor yang tertabrak bus.
Untuk sopir, yakni Miftakhul Huda (52), warga Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Kapolres mengatakan yang bersangkutan masih dirawat intensif. Ia mengalami luka yang cukup serius dan masih mendapatkan perawatan tim medis di RSUD Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar.
"Sopir dalam kondisi luka, dan masih perawatan. Sopir juga shock. Jadi, jika ada informasi sopir meninggal dunia tidak benar," kata dia.
Baca juga: Empat korban tewas kecelakaan bus rombongan guru TK asal Tulungagung dimakamkan
Ia juga menjelaskan kronologi kejadian kecelakaan itu, dimana bus melaju dari arah barat ke timur. Saat di Jalan Raya Kesamben, Blitar, yang juga timur SPBU, bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR mengalami kecelakaan.
Untuk jumlah penumpang, polisi juga masih melakukan kepastian data. Dari informasi yang diterimanya, ada yang menyebut 51 orang, 56, bahkan 58 orang. Sejumlah penumpang yang bisa diajak wawancara petugas menyebut ada 58 orang penumpang, namun dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung menyebut ada 56 orang yang ikut.
"Yang pasti 56 orang sudah ketemu orangnya. Kecelakaan ada lima orang yang meninggal, salah satunya pengendara sepeda motor, warga Kesamben, Blitar. Empat penumpang dari bus. Tujuannya, dari Tulungagung akan berwisata ke taman kurma di Pasuruan, tapi saat menghindari kendaraan truk tronton yang mogok, sehingga banting setir, dan dari arah berlawanan berbenturan dengan sepeda motor yang dikendarai oleh Pak Ridwan yang meninggal di lokasi kejadian," ujar dia.