Blitar (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyebut ada lima penumpang bus pariwisata yang meninggal dunia setelah bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
"Total yang dibawa ke rumah sakit di Wlingi (RSUD Ngudi Waluyo Blitar) ada 29 penumpang. Sedangkan yang meninggal dunia ada lima," kata Direktur RSUD Ngudi Waluyo Blitar Endah Woro saat dikonfirmasi, Sabtu.
Baca juga: Bus rombongan guru TK terguling di Blitar, dikabarkan lima meninggal
Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan observasi para korban kecelakaan bus, terutama yang selamat. Ada 24 yang mendapatkan perawatan medis, dua orang di antaranya mengalami luka berat.
"Yang luka berat ada dua, lainnya luka sedang. Lukanya di anggota tubuh, misalnya kepala, dan lainnya. Untuk saat ini, kami observasi dan masih di ruang IGD. Jika hasilnya (observasi) memungkinkan untuk dioperasi, kami siapkan semua," kata dia.
Ia menambahkan, para korban kecelakaan bus datang sekitar jam 09.30 WIB. Mereka untuk sementara waktu ditangani di ruang IGD sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari hasil observasi tersebut.
Untuk biaya, ia menegaskan semua korban kecelakaan bus sudah ditangani oleh pihak Jasa Raharja. Pihaknya berkomunikasi dengan polisi dan Jasa Raharja, sehingga para keluarga juga tidak diberatkan dengan biaya perawatan.
Sementara itu, dari lima orang korban kecelakaan bus yang meninggal dunia itu, empat orang adalah warga Tulungagung, yakni Siti Fatimah (50) warga Kecamatan Gondang, Anita (46) dan Naksabandi (58) warga Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, dan Kasihatin (kepala sekolah TK Perwari).
Sedangkan, seorang korban lagi adalah Ridwan (75) warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru TK asal Kabupaten Tulungagung, mengalami kecelakaan di jembatan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, menyebabkan lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Informasinya, guru pengawas dan kepala sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung itu rencananya menghabiskan akhir pekan ke Pasuruan.
Bus terperosok di jalan raya Kesamben tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben. Lokasi kecelakaan juga dekat dengan jembatan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Kejadian berawal saat bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR melaju dari arah barat dan tepat di atas jembatan menghindari truk tronton yang sedang berhenti karena mogok. Bus lalu menghindar ke kanan dan menabrak satu sepeda motor dari arah timur dan selanjutnya bus terjun ke sungai.
"Saat ini para korban kami evakuasi dibawa ke rumah sakit. Untuk kendaraan juga masih proses evakuasi berlanjut," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto.
RSUD Ngudi Waluyo Blitar sebut lima korban tewas akibat kecelakaan bus
Sabtu, 7 Desember 2019 12:27 WIB