Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil E. Dardak berharap Kabupaten Jember menjadi pusat ilmu pengetahuan (knowledge centre) di wilayah kawasan Tapal Kuda yang meliputi Kabupaten/Kota Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi, karena memiliki posisi yang strategis dan banyaknya universitas di kabupaten setempat.
"Jember diharapkan bisa menyediakan sumber daya manusia (SDM) untuk kabupaten lain di Tapal Kuda, karena ada kampus dan pusat penelitian, sehingga Jember bisa jadi penyuntik ilmu pengetahuan," kata Wagub Emil saat menghadiri kegiatan seminar nasional di FKIP Universitas Jember, Rabu.
Menurutnya, Kabupaten Jember memiliki daya ungkit ekonomi karena ada beberapa kampus perguruan tinggi negeri maupun swasta, ditambah lagi ada pusat penelitian kopi dan kakao, dan ada Bank Indonesia, sehingga secara afirmatif Jember sudah mendapat sokongan yang luar biasa dan dasarnya sudah menjadi daerah yang lebih berkembang.
"Namun, semuanya akan sia-sia, kalau tidak diarahkan dalam posisi yang strategis tadi, karena Kabupaten Jember persis ada di tengah dan seharusnya bisa memposisikan diri untuk mengungkit ekonomi daerah lain seperti Bondowoso, Lumajang, dan Banyuwangi," tuturnya.
Emil Dardak menjelaskan, Kabupaten Jember harus memiliki daya tarik agar sektor perekonomian Tapal Kuda dapat terkonsentrasi di kabupaten setempat karena ke depan Kabupaten Lumajang memiliki konektivitas dengan Probolinggo melalui jalan tol.
"Jember bisa menjadi penyedia SDM karena memiliki kampus dan pusat penelitian, maka di manapun aktivitas ekonomi, maka penyuntik knowledge-nya dari Jember," ucap mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Bahkan, Pemprov Jatim memberikan dukungan kepada Jember dengan menempatkan East Java Super Corridor di Bakorwil V yang kantornya berada di Kabupaten Jember, salah satunya pusat perizinan terpadu untuk tujuh kabupaten/kota di wilayah Bakorwil V, sehingga mendekatkan pelayanan pemerintah provinsi di daerah.
"Ada 13 dari 19 izin yang biasanya diproses di Pemprov Jatim, kini bisa dilayani di East Java Super Corridor yang berada di Kantor Bakorwil V Jember, sehingga hal itu bisa disambut Pemkab Jember dan diharapkan Jember jadi episentrum di Tapal Kuda," katanya.
Sementara itu, Kepala Bakorwil V Jatim Tjahjo Widodo mengatakan program East Java Super Corridor atau pintu yang super untuk pelayanan izin masyarakat di Jatim merupakan program Nawa Bhakti Satya Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak.
"Ada tiga poin penting dalam program tersebut yakni Job Market milenial, UMKM dan perizinan yang akan dilaksanakan di Bakorwil V Jember, bahkan hingga kini pembangunan gedung untuk program East Java Super Corridor sudah berjalan," katanya.
Program East Java Super Corridor berfungsi mengatasi sejumlah masalah terutama masalah ekonomi, sehingga ada penguatan tugas dan fungsi Bakorwil untuk melayani masyarakat di daerah terutama di wilayah kerja Bakorwil dalam merespon kebutuhan milenial dan ekonomi yang relatif kurang bisa bersaing.
"Ada 13 sektor izin yang akan dilayani di Bakorwil V Jember yang meliputi kesehatan, kebinamargaan, pendidikan, pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, ESDM, sumber daya alam, koperasi, perhubungan, izin pemanfaatan ruang, peternakan, dan ketenagakerjaan," ujarnya.
Wagub Emil Dardak berharap Jember jadi "knowledge centre" Tapal Kuda
Rabu, 9 Oktober 2019 17:38 WIB