Sidoarjo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur akan menjadikan kegiatan "larung saji" saat tahun baru Islam, di kawasan Tlocor Sidoarjo sebagai tradisi dan juga ikon wisata bahari yang ada di Kabupaten setempat.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Sabtu, menjelaskan, kegiatan larung saji dengan mengarak tumpeng dan hasil bumi ini akan digelar setiap tahun.
"Tradisi sedekah bumi adalah bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada Allah SWT, karena telah diberikan kenikmatan yang melimpah dan dihindarkan dari segala mara bahaya," katanya di Sidoarjo.
Ia mengatakan, dengan adanya kegiatan ini semakin tambah rasa syukur, semakin tambah nikmat yang akan diberikan, baik yang usaha di pertanian, perdagangan atau usaha yang lain.
"Selain itu, semoga diberikan segala kemudahan- kemudahan oleh Allah SWT dan terpenting kita selalu diberi kesehatan dan keselamatan oleh-Nya," katanya.
Menurut H Kasum, selaku ketua pelaksana, kegiatan larung saji pada Tahun Baru Islam 1 Muharam 1440 H, sedekah laut dilakukan warga yang kebanyakan merupakan petani tambak.
"Tradisi ini yang sudah dilakukan turun temurun. Sedekah laut sengaja dilakukan sebagai bentuk rasa syukur warga atas panen ikan yang melimpah," kata Kasum.
Menurutnya, sedekah laut yang berisikan tumpeng, lauk pauk serta minyak wangi memilik makna agar manusia menjalani hidup dengan cara bijaksana.
"Seperti menyimpan kesalahan orang lain, mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadinya," katanya.
Kepala Dusun Tlocor, Desa Kedungapandan, Baidowi menjelaskan, kegiatan larung saji atau sedekah bumi ini sudah berjalan ketujuh kalinya.
"Alhamdulillah larung saji ini, cukup meriah dan semarak dari pada tahun-tahun sebelumnya. Kami sengaja pusatkan larung saji di dermaga wisata bahari, menurut sesepuh adalah tempat danyangnya," katanya.