Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menggelar pertemuan membahas percepatan pembangunan ekonomi di wilayah setempat, Senin.
“Meski singkat, tapi pertemuan kami menghasilkan beberapa poin terkait komitmen Kadin Jatim dalam mendukung percepatan pembangunan ekonomi di seluruh Jatim,” ujar Wakil Ketua Kadin Jatim Bidang Organisasi Deddy Suhajadi usai pertemuan di Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya.
Pada kesempatan tersebut, dibahas fokus kerja sama antara pemerintah pusat dan Pemprov Jatim di tiga titik untuk pengembangan perekonomian, yaitu pertama di pantura dengan mengembangkan konektivitas antara Suramadu dan Lamongan.
"Kalau tolnya belum dibangun, ke depan akan dibikin jalan tol Lamongan sampai Surabaya. Suramadu harus koneksi ke mana-mana, termasuk ke wilayah Babat, Mojokerto, dan Pasuruan,” ucapnya.
Jadi, kata dia, konektivitas di pantura ini adalah terangkainya hubungan ekonomi dengan infrastruktur yang baru dikemas antara Lamongan dan Suramadu.
Titik kedua yaitu akan dikemas di wilayah Probolinggo sambil menunggu perkembangan tol antara Probolinggo-Banyuwangi.
“Tapi, Probolinggo dengan komunitas pertanian dan perkebunan yang bagus akan dikoneksikan langsung dengan Malang Raya (Kota Malang, Batu, Kabupaten Malang, Kota Blitar). Wisata jadi lokomotifnya dan UKM terus bergerak,” ucapnya.
Sedangkan, titik ketiga yaitu di wilayah Mataraman (Ngawi, Madiun, Magetan) yang akan dikoneksikan.
Dalam hal ini, lanjut dia, Kadin Jatim telah berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada melalui penerapan pendidikan vokasi di seluruh SMK.
Di tempat sama, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim bidang Agrobis Adik Dwi Putranto mengatakan pihaknya telah melakukan kerja sama dengan IHK Trier Jerman.
“Kami juga telah bekerja sama dengan Belanda terkait peningkatan sektor pertanian, mulai dari produksi, pengolahan hingga pascapanen dan penjualan,” katanya.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan, ia berharap kinerja ekonomi Jatim akan semakin baik dan meningkat.
Ia menegaskan bahwa ekonomi Jawa Timur pada Triwulan II Tahun 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen jika dibandingkan periode sama pada tahun 2018 (Yer on Year) atau angka pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 5,05 persen.
Pada kesempatan tersebut, Kadin Jatim juga menyinggung soal adanya oknum yang mengatasnamakan organisasi sehingga diharapkan agar surat edaran mantan Gubernur Jatim Soekarwo bisa dilanjutkan oleh Gubernur Khofifah dan bisa membuat peta UKM di setiap kecamatan.
“Dengan demikian pengusaha UKM di kecamatan bisa bergerak dan Kadin Jatim akan memberikan dukungan karena sudah teregister keanggotaannya,” tuturnya.