Surabaya (ANTARA) - Organisasi istri prajurit TNI Angkatan Laut Republik Indonesia, Jalasenastri, menggelar operasi gangguan pendengaran gratis melalui kegiatan Bhakti Pengabdian Spesialis THT-KL di Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Ramelan Surabaya, Sabtu.
"Rangkaian kegiatan sosial ini sebagai wujud pengabdian bidang kesehatan, yaitu dalam bentuk seminar, operasi THT, dan peresmian Paguyuban Tunalaring," kata Ketua Umum Jalasenastri Manik Siwi Sukma Adji.
Manik melanjutkan kegiatan yang menjadi rangkaian HUT ke-73 Jalasenastri ini bekerja sama dengan Rumkital Dr Ramelan, Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Pengurus Pusat PERHATI-KL(Perhimpunan Ahli Ilmu Penyakit THT Indonesia), PERHATI-KL Jatim Utara, dan PGPKT(Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian).
"Karena semakin banyak kasus gangguan THT yang ada saat ini, terutama di kalangan anak-anak anggota, terutama dalam usia balita, makanya kami berinisiatif mengadakan rangkaian acara untuk mengedukasi dan memberikan bantuan pengobatan," ujarnya.
Dalam kegiatan ini 40 pasien mendapat kesempatan untuk operasi. Mereka terdiri dari pasien usia satu tahun hingga 76 tahun, dengan kasus penggantian implan koklea sebanyak tujuh orang, laringektomi dua orang, mini fess sembilan orang dan kasus lainnya.
"Tenaga dokter yang merawat berjumlah 67 orang terdiri dari dokter senior hingga junior (observer). Dokter THT tersebut tergabung dalam PERHATI-KL yang berasal dari berbagai kota di Indonesia, di antaranya Jakarta, Banjarmasin, Pekanbaru, Makasar, Jogjakarta, Semarang, dan lain sebagainya," ujarnya.
Pasien yang mendapatkan sasaran Bhakti sosial Jalasenastri tidak hanya berasal dari kalangan anggota TNI AL, beberapa di antaranya merupakan masyarakat umum.
Karumkital Dr Ramelan Laksamana Pertama TNI dr Ahmad Samsulhadi mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kepedulian RSAL kepada masyarakat luas.
"Alhamdulillah dalam kegiatan ini kami tidak memungut biaya sedikitpun. Semoga ini menjadi amal, dan memberikan pelayanan terbaik, baik pada anggota maupun masyarakat luas," tuturnya.(*)