Surabaya (ANTARA) - Bagi Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Surabaya Gu Jingqi, peran yang dijalankan oleh wartawan Kantor Berita Antara dengan peran yang yang dijalankan seorang diplomat memiliki hakikat yang sama.
"Antara itu adalah perantara sesuatu atau menjadi jembatan. Jadi fungsi Antara itu sama dengan saya sebagai diplomat. Sama-sama sebagai jembatan," kata pria kelahiran Suzhou, Provinsi Jiangsu, China, pada Juli 1966 itu di sela jamuan makan malam bersama wartawan di Surabaya, Rabu (31/7).
Menurut mantan Wakil Wali Kota Sanya, Provinsi Hainan, itu, fungsi Kantor Berita Antara dalam menjembatani persaudaran berbagai bangsa sangat terasa, termasuk antara Indonesia dengan Pemerintah China.
Ia kemudian mengapresiasi perkembangan pembangunan di Indonesia dalam lima tahun terakhir dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dalam hal pembangunan infrastruktur. Bagia dia, infrastruktur yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Jokowi menjadi modal dasar bagi Indonesia untuk terus maju.
"Tiongkok dulu juga begitu, membangun infrastruktur, maka kemudian menjadi jalan bagi kemajuan China hingga seperti saat ini," kata lulusan Jurusan Bahasa Melayu dan Inggris di Beijing Foreign Studies University itu.
Mantan atase dan konselor politik di Kedubes RRT di Malaysia itu dikenal sebagai pria yang yang mudah akrab dan senang bercanda.
Gu Jiangqi kemudian bercerita bagaimana China mencapai kemajuan seperti saat ini. Salah satunya adalah filosofi hidup yang dipegang oleh para pengurus Partai Komunis China (CPC). Para pengurus partai itu memiliki tanggung jawab besar untuk memikirkan warga yang mereka wakili.
"Jadi pengurus CPC itu betul-betul memikirkan rakyatnya. Bukan memikir bagaimana menguntungkan partai, apalagi untuk menguntungkan dirinya," kata ayah dari satu anak laki-laki itu.(*)
Filosofi Antara dan diplomat menurut Gu Jingqi
Jumat, 2 Agustus 2019 16:56 WIB