Probolinggo (ANTARA) - Usaha kecil menengah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengembangkan produk olahan bawang merah sehingga sukses membawa nama kabupaten itu tidak hanya sebagai sentra bawang merah, namun juga penghasil olahan dengan bahan baku bawang merah yang berdaya saing tinggi.
"Tim monitoring dan evaluasi UKM Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo telah melakukan kunjungan ke UKM Dua Putri Sholehah di Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, yang mengembangkan produk olahan berbahan baku bawang merah," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemkab Probolinggo Anung Widiarto di Kabupaten Probolinggo, Jumat.
Menurutnya, kunjungannya ke UKM itu untuk melihat dari dekat perkembangan pesat industri pengolahan bawang merah yang terkenal dengan nama produk Hunay itu, dan sangat berpeluang untuk dikembangkan lebih luas di desa-desa lain di Kabupaten Probolinggo penghasil bawang merah.
"Produk Hunay telah mampu mengubah pandangan masyarakat luas bahwa bawang merah tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap bumbu dapur, tapi juga mempunyai nilai ekonomi tinggi jika diolah sebagai bahan pangan," tuturnya.
Ia menjelaskan bahan baku bawang merah di Kabupaten Probolinggo memang sangat melimpah dan budi dayanya kini telah menyebar, sehingga keberhasilan UKM Dua Putri Sholehah diharapkan bisa diikuti oleh pelaku UKM lainnya.
"Jika hal itu terwujud, bukan tidak mungkin Kabupaten Probolinggo juga akan dikenal sebagai sentra penghasil olahan bawang merah yang memiliki cita rasa dan kualitas tinggi," katanya.
Sementara itu, Ketua UKM Dua Putri Sholehah sekaligus pelopor pemberdayaan aneka olahan bawang merah, Nurul Khotimah, mengaku senang menerima siapapun yang berniat untuk belajar pengolahan bawang merah di tempatnya.
"Selama tiga tahun terakhir ini, rumah produksi bawang goreng Hunay sering sekali dikunjungi oleh para petani maupun para pelaku usaha kecil dari luar daerah, sehingga hal itu menandakan bahwa prospek bisnis olahan bawang merah masih sangat luas," ujarnya.
Ia berharap akan bermunculan para pelaku usaha pengolahan bawang merah lainnya dari Kabupaten Probolinggo karena peluang pasarnya masih sangat terbuka luas, bahkan rumah produksinya harus menyediakan 3 kuintal bawang merah grade A-B setiap hari untuk mencukupi pesanan produk olahan.