Trenggalek (ANTARA) - TNI menggelar kegiatan pengabdian masyarakat melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-105 di dua desa pedalaman di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, selama sebulan penuh, terhitung mulai 10 Juli hingga 8 Aguatus 2019.
Seremoni pembukaan TMMD ke-105 itu dipimpin langsung oleh Komandan Korem 081/ DSJ Madiun Kolonel Masduki bersama Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, bertempat di Desa Suren Lor, Kecamatan Bendungan, Trenggalek.
Menurut Dansatgas TMMD ke-105 Kabupaten Trenggalek, Letkol Inf Dodik Novianto, kegiatan TMMD di Trenggalek kali ini menyasar dua desa di Kecamatan Bendungan, yakni Desa Sumurup dan Dompyong.
Kegiatan ini tidak melulu berwujud pembangunan fisik, namun juga pengabdian nonfisik, seperti pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan tertentu, dan yang bersifat kerohanian.
"Salah satunya adalah kegiatan rabat jalan alternatif yang menghubungkan antara desa Dompyong dan Sumurup ini. Jalan alternatif ini dapat menghemat waktu tempuh sekitar 15 menit," katanya.
Di Jawa Timur sendiri ada lima daerah yang menjadi lokasi sasaran TMMD, yaitu di Kabupaten Banyuwangi, Sampang, Blitar, Bojonegoro dan Trenggalek.
Bupati Nur Arifin berharap pelaksanakan TMMD di Kabupaten Trenggalek dapat mencapai hasil yang optimal, sehingga manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Hal itu sesuai dengan Tema TMMD ke-105 ini, "Bersama TMMD Membangun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Dijelaskan, TMMD merupakan pengejawantahan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Pasalnya TNI tidak bisa dipisahkan dengan rakyat.
"Sejarah kemanunggalan ini sudah dimulai sejak jaman perjuangan meraih kemerdekaan. Kemanunggalan TNI dan rakyat melalui TMMD sebagai wujud nyata pengabdian TNI kepada Bangsa dan negara di luar tugas TNI sebagai penjaga kedaulatan negara," kata Nur Arifin.
Sementara itu dalam sambutannya, Danrem 081/ DSJ Madiun Kolonel Masduki menyampaikan bahwasanya kegiatan TMMD pada dasarnya digelar sebagai sarana memperkuat pertahanan bangsa.
Rencana kegiatan fisik TMMD sebenarnya merupakan sasaran penghubung saja yang utama tetap upaya mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara.
Menurutnya pertahanan yang kuat adalah masyarakat yang sejahtera. "Karena dengan kesejahteraan ketertiban dan keamanan masyarakat dapat terjaga," katanya.
Danrem 081/Dhirotsaha Jaya berharap pelaksanakan TMMD di Kabupaten Trenggalek ini bisa mendorong kehidupan masyarakat menuju kesejahteraan.
Ia juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang sangat proaktif berpartisipasi mengalokasikan anggaran mencapai Rp700 juta untuk menyukseskan kegiatan TMMD di wilayahnya.