Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rita Rosita mengatakan 45 desa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, berpotensi dilanda kekeringan.
"Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, 13 desa berpotensi mengalami kekeringan kritis," kata Rita melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Desa yang berpotensi mengalami kekeringan kritis adalah Jlubang, Pelem, Ngadirejan, Sugih Waras, Pucangsewu, Sambong, Ponggok, Tambakrejo, Borang, Pager Kidul, Sudimoro, Sembowo, dan Karang Mulyo.
Kekeringan diklasifikasikan kritis bila di wilayah tersebut tidak terjadi hujan selama lebih dari 30 hari dan sumber air terdekat berjarak lebih dari satu kilometer.
Lima desa dilaporkan berpotensi mengalami kekeringan langka, yaitu Mantren, Jatimalang, Ploso, Ngreco, dan Gemaharjo.
Kekeringan diklasifikasikan langka bila di wilayah tersebut tidak terjadi hujan hingga 30 hari dan sumber air terdekat berjarak tidak sampai satu kilometer.
Selain itu, lima desa dilaporkan berpotensi mengalami kekeringan langka terbatas, antara lain Punung, Mendolo Lor, Ploso, Gembong, dan Temon.
Kekeringan yang diklasifikasikan langka terbatas adalah kekeringan akibat hujan tidak turun hingga 15 hari dan sumber air terdekat berjarak 500 meter.
"Hingga Selasa (9/7), BPBD Kabupaten Pacitan bekerja sama dengan PDAM setempat telah menyalurkan air hingga 51 unit mobil tangki di 14 desa yang mengalami kekeringan," kata Rita.
Baca juga: Sejumlah wilayah Jatim berpotensi terjadi kekeringan ekstrim
Baca juga: Mengenal bencana rutin tahunan
Baca juga: Pacitan tetapkan status siaga kekeringan
45 Desa di Pacitan berpotensi alami kekeringan
Selasa, 9 Juli 2019 13:52 WIB
13 desa berpotensi mengalami kekeringan kritis