Jember (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Jember bersama Komunitas Ibu Cerdas Indonesia dan Forum Anak Jember Peduli Thalasemia menggelar donor darah untuk penderita thalasemia usai kegiatan ibadah umat Khatolik Gereja Santo Yusup di Klinik Pantisiwi Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu.
"Kami menggelar aksi donor darah yang nantinya juga akan didonorkan kepada anak-anak penderita thalasemia di Jember dan sekitarnya," kata Ketua Komunitas Ibu Cerdas Indonesia Jember Wiwik Supartiwi di Jember.
Jumlah penderita kelainan darah yaitu thalasemia di Jember sekitar 27 orang dan sebagian besar adalah anak-anak baik yang hanya pembawa, minor, maupun mayor karena secara berkala penderita thalasemia, khususnya kategori mayor harus menjalani transfusi darah seumur hidup.
"Kegiatan donor darah masyarakat tentu sangat membantu ketersediaan darah, salah satunya untuk para penderita thalasemia. Kami juga membagikan selebaran kepada masyarakat tentang deteksi dini dan penyakit thalasemia," katanya.
Ia menjelaskan donor darah menjadi salah satu cara untuk mengetahui apakah relawan pendonor menderita thalasemia atau tidak, sehingga pendonor yang lolos screening atau mendonorkan darahnya berarti relawan pendonor dipastikan aman dari thalasemia.
Selain untuk mendeteksi, lanjut dia, perlu dilakukan upaya pencegahan dengan cara memutus rantai gen penderita thalasemia yakni penderita thalasemia jangan sampai menikah dengan penderita thalasemia karena anaknya akan menderita thalasemia, namun untuk penderita yang masih tergolong pembawa thalasemia masih bisa menikah dengan orang normal dan anaknya bisa tetap normal.
"Petugas PMI akan mengecek HB (hemoglobin) relawan pendonor yang hendak donor darah, jika HB-nya terdeteksi sering bermasalah, maka perlu dicek lebih detail karena salah satu indikasi menderita thalasemia adalah HB-nya rendah," ujarnya.
Sementara Ketua PMI Jember Zaenal Marzuki mengatakan sedekah darah dari relawan pendonor sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan karena setetes darah dari para relawan pendonor dapat menyelamatkan nyawa sesama, salah satunya bagi para penderita thalasemia.
"Kami ucapkan terima kasih kepada umat Kristen dan Khatolik serta umat beragama yang lain yang tetap aktif menjadi relawan pendonor darah dengan menggelar kegiatan donor darah seperti hari ini yang digelar di Klinik Pantisiwi yang diikuti umat Katolik selesai ibadah di Gereja Santo Yusup," katanya.
Selama Ramadhan 1440 Hijriah, lanjut dia, antusiasme masyarakat untuk donor darah luar biasa karena setap malam bisa mendapatkan lebih dari 150 kantong di tiga tempat yang terpisah.
Menggalang donor darah dan deteksi dini penderita thalasemia di Jember
Minggu, 19 Mei 2019 21:10 WIB
Kegiatan donor darah masyarakat tentu sangat membantu ketersediaan darah, salah satunya untuk para penderita thalasemia.