Surabaya (ANTARA) - Caleg DPR RI dari Partai NasDem Vinsensius Awey menyatakan pihaknya tidak terpengaruh dengan hasil survei Surabaya Consulting Group (SCG) yang dirilis di sejumlah media massa yang memposisikan dirinya berebut kursi ke-10 dengan Caleg DPR RI dari Partai Demokrat, Lucy Kurniasari di Dapil Jatim 1, Surabaya dan Sidaorjo.
"Saya tidak mau mendahului. Tunggu hasil final dari KPU saja. Mereka yang punya kewenangan untuk menyampaikannya ke publik," kata Vinsensius Awey kepada ANTARA di Surabaya, Senin.
Menurut dia, saat ini rekapitulasi perolehan hasil suara Pemilu 2019 di Kota Surabaya masih berlangsung. Rekapitulasi suara di Kota Surabaya sendiri hingga saat ini baru menyelesaikan 24 kecamatan dari total 31 kecamatan yang ada.
"Bagi saya menang atau kalah itu hal biasa. Semua kembali kepada masyarakat Surabaya dan Sidoarjo. Apapun hasilnya sejauh berjalan demokratis, tentu saya harus menerima dengan lapang dada. Semua akan indah pada waktunya," katanya.
Soal hasil survei SGC, anggota Komisi C DPRD Surabaya ini berpendapat bahwa semua itu kembali kepada ketajaman dan penguasaan data yang mereka miliki. Ia mempersilahkan menanyakan langsung kepada lembaga survei yang memiliki metodologi tersendiri.
"Lagi pula, mereka juga tidak mengatakan sesuatu yang pasti melainnya ada 'potensi'. Ya kita lihat sajalah hasilnya. Kita berharap tentunya semua proses dari awal perhitungan suara di TPS sampai pengumuman resmi nantinya berjalan baik tanpa ada pihak manapun yang mencederai proses demokrasi yang ada," katanya.
Meski demikian, Awey dinilai berhasil memperoleh perolehan suara tertinggi di internal Nasdem dengan mengalahkan perolehan suara para tokoh nasional, tokoh Jatim, artis dan lainnya hingga perebutan kursi ke-10.
Selain itu, Awey juga tidak memakai tim sukses dan tim relawan, tidak memakai konsolidasi tatap muka dengan warga. Awey selama ini hanya mengandalkan karya pelayanan dan blusukan selama lima tahun menjadi anggota DPRD Surabaya serta bilboard dan baliho sebagai media penyampaian.
Sedangkan total anggaran pengeluaran selama masa sosialisasi dan kampanye hampir Rp300juta.
Direktur Lembaga Riset Politik SCG, Didik Prasetiyono sebelumnya mengatakan berdasarkan konversi kursi dengan metode Sainte Lague, tiga kursi DPR RI diperkirakan menjadi milik PDI Perjuangan, dua kursi untuk PKB dan masing-masing satu kursi untuk Gerindra, Golkar, PAN, PKS, serta satu lagi masih terbuka diperebutkan Demokrat dan NasDem.
Mantan komisioner KPU Jatim itu merilis nama-nama yang diperkirakan menduduki kursi parlemen di "Senayan" dari dapil Jatim I, yakni kursi pertama diraih Puti Guntur Soekarno (PDIP), kursi kedua Syaikhul Islam (PKB), kursi ketiga diperebutkan Rahmat Muhajirin atau Bambang Haryo (Gerindra) dan kursi keempat diraih Adies Kadir (Golkar).
Kemudian, kursi kelima milik Bambang Dwi Hartono (PDIP), kursi keenam antara Sungkono dan Sunartoyo (PAN), kursi ketujuh Sigit Sosiantomo (PKS), kursi kedelapan terjadi persaingan antara Arzeti Bilbina dan Fandi Utomo (PKB), kursi kesembilan diraih Indah Kurnia (PDIP).
"Kursi kesepuluh akan diperebutkan antara Partai Demokrat dan Partai Nasdem menunggu rekapitulasi 100 persen KPU," katanya. (*)
Caleg DPR Vinsensius Awey tidak terpengaruh hasil survei SCG
Senin, 6 Mei 2019 12:09 WIB
Saya tidak mau mendahului. Tunggu hasil final dari KPU saja. Mereka yang punya kewenangan untuk menyampaikannya ke publik