Surabaya (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya Komisaris Besar Poilsi (Kombes Pol) Rudi Setiawan mengapresiasi film "How to Tell" yang berkisah tentang kejadian teroris di Surabaya.
"Semula saat ada telepon masuk dari nomor yang belum saya kenal dan bilang akan memutar film tentang teroris di Surabaya, saya terperanjat. Karena saya masih teringat dengan kejadian teror bom di Surabaya pada 13 - 14 Mei tahun lalu. Ini kok malah mau memutar film tentang teroris," katanya, usai nonton bareng "Gala Premier" film "How to Tell" di "XXI Ciputra World" Surabaya, Jumat malam.
Mantan Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Sumatera Selatan itu kemudian menugaskan anak buahnya untuk menyelidiki film tersebut.
"Ternyata konten filmnya positif. Karenanya saya bersedia datang untuk nonton bareng di Gala Premier film ‘How to Tell’ malam ini," ujarnya.
Lebih lanjut Kombes Pol Rudi mendorong agar-agar anak-anak muda di Kota Surabaya menumbuhkan kreativitasnya dengan menelurkan berbagai karya.
"Saya mengapresiasi anak-anak muda yang telah memproduksi film "How to Tell" ini. Saya harap anak-anak muda lainnya terinspirasi dengan membuat karya-karya lainnya. Kalau terkait dengan konten cerita dalam film 'How to Tell', saya harap kejadian terorisme di Kota Surabaya pada 13 dan 14 Mei tahun lalu adalah yang terakhir," ucapnya.
"How to Tell" adalah film pendek berdurasi 15 menit karya Abra Merdeka, sineas asal Kota Surabaya.
Film fiksi yang terinspirasi dari kisah nyata bom bunuh diri di Kota Surabaya pada 13 - 14 Mei 2018 itu sebelumnya, pada bulan Maret 2019, telah diputar di "Indonesian Film Festival" (IFF) ke- 14 di Australia, dan termasuk dalam 100 film pendek terbaik.
Selain itu, masih pada bulan Maret 2019, film "How to Tell" juga sempat didaftarkan dalam praseleksi film pendek "Festival de Cannes" di Prancis, namun gugur di seleksi 300 besar.
"30 tahun lebih saya tinggal di Surabaya dan ketenangan kami tiba-tiba terusik saat terjadi teror bom bunuh diri pada 13 - 14 Mei 2018 lalu. Kami membuat film 'How to Tell' sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi terorisme di Surabaya," ujar Abra. (*)