Bangkalan (Antaranews Jatim) - Sedikitnya 392 tenaga kontrak di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Jawa Timur, telah terlindungi program jaminan sosial tenaga kerja melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura Guguk Heru Triyoko di Bangkalan, Senin, mengatakan langkah tersebut merupakan upaya BPJS Ketenagakerjaan dalam melindungi seluruh Karyawan Non-ASN (apatur sipil negara) yang ada di Kabupaten Bangkalan.
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN dalam hal ini yaitu CPNS, PNS, dan PPPK dikelola PT Taspen (Persero), sehingga untuk Pegawai Non-ASN juga diikutkan dalam BPJS Ketenagakerjaan," ujar Guguk.
Dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Senin (25/2), Guguk menjelaskan, badan publik wajib menyelenggarakan Jaminan Perlindungan menyeluruh kepada pekerja tak terkecuali pegawai Non-ASN, termasuk karyawan dengan status sebagai tenaga kontrak.
Menurut dia, ada dua program yang bisa diikuti pegawai non-ASN, yakni mulai dari program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
"Iuran bagi peserta untuk kedua program ini sebesar Rp9.727 per orang," katanya.
Manfaatnya yaitu apabila terjadi kecelakaan kerja biaya perawatan dan pengobatan ditanggung hingga sembuh sesuai indikasi medis.
Apabila meninggal dunia, maka ahli warisnya akan mendapat santunan minimal sebesar Rp24 juta.
Sementara itu, Direktur RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan Dr Andri Eko Purnomo mengatakan, pihaknya mengikutsertakan semua karyawan kontrak di BLUD itu, agar semua karyawan bisa terlindungi, dan itu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
"Diikutsertakannya tenaga kontrak kami ke BPJS Ketenagakerjaan merupakan inisiatif kami dalam memperhatikan kesejahteraan karyawan," katanya menjelaskan.
Elemen pekerja lainnya yang juga mulai mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan di Kabupaten Bangkalan adalah nelayan dan sebagian pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. (*)