Trenggalek (Antaranews Jatim) - Angka partisipasi pemilih dalam gelaran pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (9/2) disebut tembus hingga 92 persen, jauh di atas partisipasi pemilih di Pilgub Jatim yang berkisar 68,43 persen.
"Kalau dirata-rata angka partisipasinya sekitar 85-90 persen. Ada yang 80 persen, ada yang 85 persen, 90 persen, tapi ada juga yang sampai 92 persen bahkan 95 persen. Tinggi sekali," kata Kepala Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek Joko Wasono di Trenggalek, Minggu.
Jumlah pemilih tetap yang terlapor dari 132 desa penyelenggara pilkades itu, kata Joko, mencapai 453 ribu orang lebih.
Mereka tersebar tidak merata di setiap desa. Ada desa yang jumlah pemilihnya kisaran 2.000–3.000 orang, namun ada pula desa yang jumlah pemilihnya mencapai 5.000–6.000 orang.
Beberapa desa bahkan memiliki jumlah penduduk yang "gemuk", mencapai kisaran 8.000–10.000 orang.
"Partisipasi tinggi ini karena masyarakat itu kan memilih pemimpinnya sendiri, yang langsung berdekatan setiap hari," kata Joko.
Sosialisasi dari panitia lokal maupun masing-masing calon menjadi faktor yang ikut mendongkrak angka partisipasi pemilih.
Selain juga sistem penyaluran hak pilih (coblosan) yang diatur sedemikian rupa sehingga pemilih bisa terkonsolidasi per dusun, bahkan ada yang membagi jadwal coblosan per kelompok pemilih lingkungan RT.
"Sudah diatur begitu saja pemilihnya masih berjubel. Partisipasinya tinggi sekali," ujarnya.
Hingga saat ini, Joko mengatakan proses tahapan pilkades berjalan lancar. Tidak ada kendala meski beberapa desa harus melakukan coblosan hingga larut malam, dilanjutkan perhitungan suara sampai Minggu pagi.
Dari total 132 desa penyelenggara pilkades, Joko mengatakan semua sudah tuntas dengan hasil yang telah diterima masing-masing calon.
"Sampai saat ini belum ada laporan yang bermasalah. Hasil perhitungan telah diterima dan tidak ada laporan gugatan atau sengketa (perhitungan suara)," katanya. (*)