Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan Jawa Timur membenarkan bahwa angka penderita penyakit HIV/AIDS di wilayah itu masih tinggi seiring adanya temuan 200 penderita penyakit tersebut di Kediri sepanjang Tahun 2018.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim Dr Kohar Heri Santoso di Surabaya, Selasa mengakui ada peningkatan penderita meski pihaknya belum mendapat data detail berapa jumlah penderita penyakit HIV/AIDS.
"Tren naiknya tidak signifikan. Tapi memang ada daerah-daerah yang mengalami peningkatan (penularan HIV/AIDS, red)," katanya.
Dengan temuan itu, Dinkes Jatim segera meminta klarifikasi ke Dinkes Kediri dan melakukan pengecekan sejauh mana penyebaran penyakit itu.
Dinkes Jatim juga berupaya agar penyakit ini tidak meluas dan bagaimana penanganan kepada penderita HIV agar tidak jatuh pada kondisi AIDS.
"Saya belum dapat laporan detail apakah stadiumnya sudah jauh sekali. Atau baru stadium HIV, kita masih bisa lakukan penanganan dengan memberikan obat sehingga tidak sampai jatuh pada kondisi AIDS," kata Kohar.
Kohar mengaku tidak mengetahui daerah mana saja yang mengalami kenaikan jumlah penderita HIV/AIDS.
Namun dia memastikan peningkatan HIV/AIDS terjadi di daerah yang kemakmurannya lebih bagus.
Dinkes Jatim menyatakan segera mengambil langkah kongkrit untuk menekan angka HIV/AIDS. Salah satunya dengan mensosialisasikan bahaya penyakit tersebut.
Selain itu pemerintah juga akan melakukan pemantauan kepada penderita, sehingga bisa diberikan pengobatan.
"Pengobatan itu bukan penyembuhan tapi memberikan agar tidak jatuh pada kondisi Aids dan menularkan pada yang lain," ucap Kohar.(*)