Tulungagung (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, siap mengalokasikan biaya pengobatan seluruh pasien demam berdarah dari golongan tidak mampu.
"Masyarakat tidak mampu yang dirawat di kelas III kami bebaskan biaya (perawatan/pengobatan)," kata Maryoto Bhirowo saat dikonfirmasi wartawan di sela kegiatan kunjungan kerjanya memantau dampak korban puting beliung di Kelurahan Kutoanyar, Tulungagung, Jumat.
Ia tidak menyebut spesifik besaran anggaran yang akan dialokasikan untuk penanganan pasien DBD yang kini mewabah di Tulungagung.
Maryoto hanya menegaskan bahwa Pemkab Tulungagung saat ini dalam posisi siaga, kendati belum ada kebijakan penetapan status KLB (kejadian luar biasa) demam berdarah.
"Tim dinas kesehatan akan terus berupaya melakukan pengendalian penyebaran wabah DBD di seluruh pelosok daerah," katanya.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung merespon cepat tingginya kasus penularan DBD dengan memanggil seluruh kepala puskesmas di lingkup Pemkab Tulungagung.
Ada beberapa hal yang dikoordinasikan. Selain mendorong penguatan tim jumantik hingga pelosok desa, pertemuan dengan jajaran kepala puskesmas bertujuan memantau perkembangan kasus DBD di masing-masing wilayah.
"Kami petakan juga wilayah endemis, maupun desa-desa dengan kasus DBD tinggi untuk diberikan perhatian ekstra (khusus)," kata?Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Tulungagung Didik Eka.
Melalui jaringan puskesmas, kata Didik Eka, Dinkes kemudian mendistribusikan ribuan sachet insektisida cair pembunuh larva untuk dibagikan kepada masyarakat.
"Sejauh ini sudah dibagikan 50 botol dan 10 kilogram obat pembunuh larva nyamuk setiap Puskesmas," kata Didik Eka.
Untuk dosis pemakaian, kata dia, satu tetes Larvasida cair digunakan untuk sekitar 50 liter air. Setiap airnya habis maka harus diberi lagi larvasida.
Sedang untuk Larvasida yang berbentuk butiran, 10 gram untuk 100 liter air dengan daya tahan hingga tiga bulan asal dindingnya tidak digosok saat dikuras.
Hingga berita ini ditulis, kasus penularan DBD di Kabupaten Tulungagung sudah mencapai 249 kasus dengan tiga pasien meninggal dunia. (*)
Baca juga: Dinkes Tulungagung Lakukan Pengasapan Antisipasi Wabah Demam Berdarah
Baca juga: Jumlah Penderita DBD di Jatim Meningkat 47 Persen