Surabaya (Antaranews Jatim) - Mantan Menteri Koordinator Perekenomian Rizal Ramli menyebutkan gaya perekonomian pemerintahan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur perlu dicontoh, karena keberpihakannya kepada rakyat sangat jelas terlihat.
"Pada saat saya diangkat menjadi pimpinan Bulog waktu itu, permintaan Gus Dur cukup sederhana, yakni tugas saya hanya membuat petani senang," kata Rizal di Surabaya, Rabu.
Rizal yang berbicara pada acara Halaqoh Ekonomi Membedah Konsep Ekonomi Gus Dur menjelaskan, Gus Dur waktu itu tidak meminta secara detail bagaimana kinerja setiap menterinya, namun tujuannya adalah keberpihakan kepada rakyat.
Rizal menganggap kebijakan ekonomi waktu itu berhasil, sebab mampu mengembalikan kondisi krisis yang terjadi pada masa kepemimpinannya antara 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001.
Menurut Rizal pada acara yang dihadiri para pecinta Gus Dur itu, kepemimpinan waktu itu mampu menelorkan anak bangsa yang cerdas dan berani hingga saat ini, sebut saja Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, serta Luhut Binsar Pandjaitan.
"Gus Dur memiliki gaya sendiri dalam mengambil kebijakan, khususnya di bidang ekonomi, yakni bagaimana rakyat bisa senang dan hidup bahagia. Sebab, ekonomi waktu itu bukan hanya soal hitung-menghitung, namun berpihak kepada siapa dulu baru menghitung," katanya.
Rizal menambahkan, ada beberapa langkah strategis yang dilakukan Gus Dur untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5 persen, dari awalnya minus 3 persen.
Pertama dengan menaikkan gaji pegawai negeri sipil (PNS) yang masih sangat rendah, dan sepanjang masa kepemimpinan Gus Dur selama 21 bulan, gaji PNS naik dua kali dengan besaran hingga 125 persen.
Dengan kenaikan itu, daya beli masyarakat menjadi naik, bahkan 95 persen dari total gaji dibelanjakan hingga akhirnya ekonomi menjadi kembali bergerak lebih cepat.
Disaat yang sama, karena banyaknya petani dan pengusaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang tidak bisa bayar kredit karena tingginya bunga yang ditetapkan yang mencapai 80 persen, maka Gus Dur memutuskan untuk menghapus bunga dan petani atau UMKM hanya wajib membayar pokok kredit.
Selanjutnya, bunga perumahan dilakukan pemangkasan agar sektor perumahan kembali bergairah.
"Gus Dur juga berupaya menaikkan ekspor hingga dua kali lipat dan melakukan stabilisasi harga beras sepanjang masa pemerintahannya, dan Gus Dur mampu mengembalikan laju ekonomi Indonesia," katanya. (*)