Surabaya (Antaranews Jatim) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi membuka final Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) ke-11 tahun 2018 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis.
Dirjen Belmawa Kemenristekdikti Dr Didin Wahidin MPd mengatakan, Gemastik tahun ini terasa istimewa karena adanya penambahan satu cabang perlombaan, yakni Karya Tulis Ilmiah Teknologi Informasi dan Komunikasi (KTI-TIK) yang menjadikan perhelatan itu memiliki 11 cabang perlombaan.
"Ditambahkan cabang lomba KTI-TIK ini dikarenakan kebanyakan lulusan perguruan tinggi Indonesia masih lemah dalam hal komunikasi lisan maupun tulisan. Lomba (KTI-TIK, red) ini sebagai sarana untuk mengatasinya, sekaligus langkah menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin di masa depan," ujar Didin.
Ke-11 cabang perlombaan yang diusung adalah Animasi, Desain Pengalaman Pengguna (UX Design), Keamanan Jaringan dan Sistem Informasi, Pemrograman, Penambangan Data (Data Mining), Pengembangan Aplikasi Permainan (Game Development), Pengembangan Bisnis TIK (ICT Business Development), Pengembangan Perangkat Lunak (Software Development), Piranti Cerdas Sistem Benam dan IoT, Kota Cerdas (Smart City) dan Karya Tulis Ilmiah TIK.
Lebih lanjut, mantan rektor Universitas Islam Nusantara Bandung itu berharap akan banyak kreativitas yang dibawa oleh peserta. Dengan banyaknya kreativitas tersebut, akan banyak pula inovasi yang dibuat guna memajukan kecakapan teknologi Indonesia.
"Indeks inovasi Indonesia saat ini berada di urutan 85 dari 127 negara, maka dari itu inovasi di bidang teknologi harus terus ditingkatkan. Saat ini kalian harus ingat, siapa yang menguasai teknologi, dialah yang menguasai dunia," ucapnya.
Senada dengan itu, Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana mengungkapkan, era digitalisasi ini turut menuntut kreativitas pengguna dalam memecahkan tantangan. Melalui tema Inovasi TIK untuk Kedaulatan Bangsa, para peserta akan bertarung dalam babak final 11 cabang perlombaan hingga Sabtu (3/11) mendatang.
"Kompetisi ini adalah kesempatan bagi saudara (para peserta, red) untuk berkarya tanpa menunggu tua," kata Joni.
Joni berpesan, Gemastik bukanlah sekedar kompetisi tapi juga merupakan sinergi untuk membangun bangsa. Selain itu, seseorang harus berkolaborasi untuk mencapai keberhasilan.
"Melalui sinergi dan kolaborasi, bukan hal mustahil tentang ramalan bahwa Indonesia akan menduduki posisi keempat dengan potensi ekonomi terkuat di dunia. Menjadi juara memang penting, namun turut bermanfaat dalam pembangunan bangsa adalah suatu kebanggaan," tutur pria asal Bandung itu.
Pada tahun ke-11 ini, terdapat 2.470 tim dari 132 perguruan tinggi yang mengikuti babak seleksi, dari jumlah tersebut sebanyak 110 tim dari 32 perguruan tinggi di Indonesia lolos menuju babak final ini.
Pengumuman pemenang dari masing-masing cabang perlombaan akan disampaikan pada malam penutupan Gemastik ke-11 di Gedung Pusat Robotika ITS, Sabtu (3/11) mendatang.(*)