Malang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Malang melakukan uji coba manajemen dan rekayasa lalu lintas sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan, dimana langkah tersebut dilakukan setelah mendapatkan masukan dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, uji coba manajemen dan rekayasa lalu lintas di Jalan Soekarno Hatta Kota Malang tersebut akan dilakukan selama satu bulan. Jika nantinya uji coba itu dinyatakan mampu mengurai simpul-simpul kemacetan, maka akan ditetapkan menjadi Peraturan Wali Kota.
"Ini satu-satunya jalan yang harus ditempuh, sebelum nantinya ada pelebaran jalan dan lainnya. Uji coba dilakukan di beberapa titik, dan langkah ini merupakan hasil kajian dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," kata Sutiaji, di wilayah Soekarno-Hatta, Kota Malang, Kamis.
Menurut Sutiaji, salah satu titik yang menjadi simpul kemaceten di kawasan tersebut adalah di Monumen Pesawat Soekarno-Hatta. Arus lalu lintas dari arah Jalan Borobudur menuju Perumahan Permata Jingga, tidak lagi bisa mengambil jalan lurus melewati monumen.
Namun, arus lalu lintas dibelokkan terlebih dahulu ke arah Jalan Soekarno-Hatta, dan bisa memutar arah. Titik lain yang dilakukan uji coba adalah akses ke Jalan Soekarno Hatta dari Jalan Bunga Andong Selatan ditutup. Para pengguna jalan dialihkan melalui Jalan Bunga Andong Barat atau Jalan Semanggi Timur.
"Nanti kita akan lihat, satu bulan berikutnya akan kita analisa lagi. Setelah kita analisa dan memang efektif, akan ditetapkan menjadi peraturan," ujar Sutiaji.
Berdasarkan survei dari Inrix pada 2017, Kota Malang menempati posisi kota termacet ketiga di Indonesia, di bawah Jakarta dan Bandung. Inrix mengumpulkan data dari 1.360 kota di 38 negara.
Kemacetan di Kota Malang dinilai lebih tinggi dibandingkan kemacetan yang terjadi pada Ibu Kota Jawa Timur, Surabaya. Pengendara harus menghabiskan waktu selama 45 jam dalam setahun di tengah macet, dengan persentase keseluruhan mencapai 23 persen.
Kepala Laboratorium Transportasi dan Penginderaan Jauh Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Hendi Bowoputro mengatakan bahwa lalu lintas di Kota Malang sudah dalam kondisi yang jenuh. Khusus untuk Jalan Soekarno Hatta, persimpangan yang ada sudah masuk kategori F, atau sangat buruk.
"Kalau bicara tingkat pelayanan, sudah masuk kategori F yang berarti sudah sangat buruk. Itu untuk simpang-simpang yang ada, tapi untuk ruas Jalan Soekarno-Hatta, masih dalam kategori B, atau baik," kata Hendi.
Hendi menambahkan, manajemen dan uji coba rekayasa lalu lintas yang dilakukan Pemerintah Kota Malang saat ini diharapkan bisa mengurai titik-titik kemacetan. Kemacetan kerap terjadi akibat pertemuan arus kendaraan dari beberapa arah yang menuju ke satu arah.
"Kami berusaha mengurai titik konflik atau pertemuan kendaraan. Uji coba yang dilakukan bisa mengurangi itu," tutup Hendi.(*)
Pemkot Malang Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas
Kamis, 27 September 2018 14:27 WIB