Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan kesulitan air bersih melanda warga di 27 desa yang tersebar di 12 kecamatan telah melampaui pemetaan yang dilakukan dengan jumlah 26 desa di 10 kecamatan.
"Kemarau tahun ini lebih kering dibandingkan tahun lalu. Sebab, sampai hari ini warga yang mengajukan permintaan air bersih tercatat di 27 desa di 12 kecamatan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia, di Bojonegoro, Senin.
Dari data yang diterima, lanjut dia, tidak semua desa yang mengajukan permintaan air bersih mencantumkan jumlah warga yang mengalami kesulitan air bersih.
Ia mencontohkan ada empat desa di Kecamatan Sumberrejo, yang warganya mengalami kesulitan air bersih, tapi tidak dilaporkan jumlah warga yang kesulitan air bersih.
Namun, dari data yang diterima luas wilayah yang warganya mengalami kesulitan air bersih lebih luas dibandingkan pemetaan yang dilakukan berdasarkan kesulitan air bersih tahun lalu dengan jumlah 10.626 KK (33.923 jiwa) di 26 desa yang tersebar di 10 kecamatan.
Adapun kecamatan yang dilanda kesulitan air bersih tahun lalu yaitu Kecamatan Temayang, Ngambon, Kasiman, Sugihwaras, Sumberrejo, Purwosari, Sukosewu, Tambakrejo, Kepohbaru dan Ngraho.
"Warga yang kesulitan air bersih masih akan terus bertambah, dan meluas, sebab kemarau masih akan berlangsung," ujarnya.
Berdasarkan prakriaan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, bahwa daerahnya masih mengalami kemarau sampai Oktober.
Menjawab pertanya ia memastikan alokasi anggaran yang tersedia sebesar Rp200 juta untuk pengadaan air bersih akan mencukupi untuk mencukupi kebutuhan warga yang mengalami kesulitan air bersih.
"Saya kira alokasi anggarannya mencukupi. Sesuai perhitungan alokasi anggaran Rp200 juta bisa untuk pengadaan sekitar 500 tangki air bersih (6.000 liter per tangki)," ucapnya menjelaskan.
Ia menambahkan BPBD mendistribusikan air berish secara bergilir di desa yang warganya mengalami kesulitan air bersih dengan memanfaatkan dua truk tangki air, masing-masing truk mendistribusikan dua rit per hari.
"Pendistribusian air bersih dilakukan secara bergilir. Kalau ada pihak swasta ikut mendistribusikan air bersih diperboleh sepanjang dilaporkan kepada BPBD untuk koordinasi," ucapnya menambahkan.
Sementara itu, Forpimka Kecamatan Sekar, hari ini juga ikut mendistribusikan air bersih sebanyak satu truk tangki air ke Dusun Sumbergale, Desa Baren, Kecamatan Sekar, karena ada sekitar 200 kepala keluarga (KK) yang kesulitan air bersih. (*)
27 Desa di Bojonegoro Kesulitan Air Bersih
Senin, 10 September 2018 17:02 WIB
Kemarau tahun ini lebih kering dibandingkan tahun lalu. Sebab, sampai hari ini warga yang mengajukan permintaan air bersih tercatat di 27 desa di 12 kecamatan.