Lamongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama warga membangun jembatan darurat untuk membuka akses sementara antara Desa Talunrejo, Kecamatan Bluluk, Lamongan, dengan Desa Kendung, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur, yang terputus akibat banjir Sungai Semar Mendem.
Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Bluluk Iptu Sukardi di Lamongan, Minggu, mengatakan pembangunan dilakukan melalui kerja bakti yang melibatkan personel kepolisian, TNI Kodim 0812, perangkat desa, relawan, dan warga setempat.
“Langkah cepat ini untuk meminimalkan dampak akibat putusnya jembatan penghubung itu terhadap aktivitas warga. Kami bergerak bersama agar mobilitas dan kegiatan ekonomi tetap berjalan,” katanya.
Ia menjelaskan jembatan yang putus tersebut merupakan jalur vital menghubungkan Desa Talunrejo dengan Desa Kendung. Jembatan itu, merupakan akses utama yang dipergunakan masyarakat setempat untuk sekolah, distribusi hasil pertanian, serta pemenuhan kebutuhan pokok.
Selain membangun jembatan darurat, lanjutnya, aparat memasang tanda peringatan dan mengamankan area agar tidak terjadi kecelakaan.
“Kami mengimbau masyarakat berhati-hati saat melintas dan mengikuti arahan petugas,” tambahnya.
Sebelumnya, jembatan penghubung antardesa sepanjang 20 meter dengan lebar 3,5 meter ambruk dan terputus pada Jumat (21/11) setelah tergerus banjir akibat hujan deras. Dalam peristiwa itu, dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk asesmen dan menyalurkan logistik bagi warga terdampak.
Pemkab Lamongan berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Pemkab Bojonegoro untuk percepatan pembangunan jembatan permanen agar konektivitas antarwilayah dapat pulih sepenuhnya.
