Bondowoso (Antaranews Jatim) - Pondok Pesantren Al-Ishlah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menyembelih 1.530 ekor kambing dan 107 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 2018.
"Berdasarkan fatwa Syaikhul Azhar dan Rabitah Alam Islami tahun 1975, menetapkan bahwa patokan awal Dzulhijah adalah rukyah ahlul Mekkah," kata Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, KH Thoha Yusuf Zakaria dalam pers rilisnya yang diterima Antara di Bondowoso, Selasa.
Ia mengemukakan, semua hewan kurban ini adalah bantuan dari kaum Muslim dari Singapura yang diketuai oleh H Noordin, dan saat ini adalah tahun ke 21 kerja sama Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso dengan Muhibbah Singapura.
Penyembelihan hewan kurban di Pesantren Al-Ishlah, katanya, para petugas dilatih dan ditingkatkan kemahirannya dalam hal pemotongan hewan kurban dan sehingga pelaksanaan penyembelihan, pengulitan, pencacahan dan seterusnya dapat dilakukan dengan cepat dan lancar.
"Dalam pelaksanaan penyembelihan kurban kali ini, ada 400 petugas terdiri dari jamaah, wali santri dan asatidz, dan penyembelihan dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB," kata Ustadz Suhaimi, salah seorang rombongan dari Muhibbah Singapura.
Daging kurban ini, akan dibagikan kepada pemilik kupon yang telah disebar sebelumnya kepada masyarakat sekitar pesantren setempat sebanyak 25.000 kupon.
Dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban ini, hadir juga drh Cendy Herdiawan, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kemvet, P2HP pada Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso beserta petugas lainnya guna memeriksa hewan yang akan disembelih.
"Kami akan memeriksa hewan-hewan sebelum disembelih dan ketika telah disembelih akan memeriksa dan menyeleksi, mana daging yang bisa dikonsumsi dan mana yang diafkir (dibuang)," kata dokter Cendy.
Pondok Pesantren Al-Islah melaksanakan Hari Raya Idul Adha pada tanggal 21 Agustus 2018, mengikuti Mekkah yang juga melaksanakan Idul Adha pada hari ini, karena wukuf di Arafah telah dilakukan pada hari Senin, maka hari Selasa adalah Hari Raya Idul Adha.
"Yang penting kita harus saling menghormati," kata Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso KH Muhammad Ma'shum. (*)