Surabaya (Antaranews Jatim) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan mengirimkan tim gabungan dari Departemen Teknik Sipil ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, guna mengidentifikasi rumah warga setempat yang rusak akibat gempa, Minggu (5/8) malam untuk dilakukan renovasi kembali.
Ditemui di kampus setempat di Surabaya, Senin, Ketua Laboratorium Beton Teknik Sipil ITS Prof Ir Priyo Suprobo mengatakan, tim gabungan yang akan dikirimkan ini merupakan bagian dari Pusat Studi Kebumian Bencana dan Perubahan Iklim (PSKBPI) ITS
Probo sapaan akrabnya, mengatakan, selain membantu masyarakat setempat untuk mengevaluasi rumah warga, tim gabungan juga akan memetakan mana rumah yang masih layak huni, rumah yang harus diperkuat dan mana rumah yang berbahaya atau sudah tidak boleh ditempati.
"Di sana nantinya kami akan menggandeng tim dari Unram (Universitas Mataram, red) sebagai partner kami dalam membantu masyarakat setempat," ujar mantan Rektor ITS ini.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua Senat Akademik ITS ini menjelaskan kunjungan tim gabungan ITS juga bertujuan membagi pengalaman, pengetahuan dan menyosialisasikan kepada masyarakat bagaimana tentang membangun rumah dengan struktur tahan gempa.
Tim gabungan dari Departemen Teknik Sipil ITS nantinya juga akan memberikan perangkat lunak yang bernama Rapid Visual Screening ITS (R.V. SITS) kepada tim dari Unram.
"`Software` ini berfungsi untuk mitigasi bangunan tahan gempa, yang bisa mengetahui sebuah konstruksi lemah terhadap gempa atau tidak," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Gabungan ITS Faimun berharap, nantinya alat tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat di sana melalui Unram sebagai perwakilan atas hibah software tersebut.
"Karena software ini harus dijalankan oleh ahli, jadi tidak bisa masyarakat langsung yang mengoperasikannya," ujarnya.
Tim Gabungan ITS ini rencananya akan diberangkatkan secepatnya pada hari Rabu (8/8) besok, karena saat ini pihak ITS masih menunggu konfirmasi pasti dari pihak Unram untuk mendampingi.
"Pihak Unram saat ini masih berfokus dengan keluarga mereka masing-masing di sana, kita akan terjun selama tiga hingga empat hari di sana," ucapnya.(*)