Surabaya (Antaranews Jatim) - Aparat gabungan dari Kepolisian Sektor (Polsek) Tambaksari Surabaya, Tentara Nasional Indonesia dan Satuan Polisi Pamong Praja di wilayah kecamatan setempat mendatangi sebuah rumah di Jalan Kalasan Surabaya, yang disebut sebagai asrama mahasiswa asal Papua.
"Semula tadi malam kami akan melakukan operasi yustisi kepada para penghuni di rumah ini namun mereka menolak," ujar Kepala Polsek Tambaksari Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Prayitno kepada wartawan di lokasi, Sabtu dini hari.
Menurut dia operasi yustisi yang sedianya dilakukan tadi malam digelar menindaklanjuti laporan dari warga sekitar yang merasa curiga dengan aktivitas para mahasiswa di dalam rumah tersebut.
Informasi yang dihimpun polisi, selama ini para mahasiswa di rumah itu kerap menggelar diskusi yang dikhawatirkan merencanakan sesuatu yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tadi malam para mahasiswa di rumah itu dikabarkan menggelar kegiatan diskusi disertai pemutaran film yang diinformasikan bertema kekerasan di Biak.
Ketegangan antara mahasiswa yang menolak dioperasi yustisi dengan aparat sempat terjadi.
Anindya Shabrina, salah seorang mahasiswa asal Papua yang menghuni rumah tersebut, mengatakan menolak dilakukan operasi yustisi karena petugas tidak dapat menunjukkan surat penugasannya.
"Ini negara demokrasi. Malam ini kami berniat menggelar kegiatan diskusi tentang kekerasan di Biak," katanya.
Menurut Kompol Prayitno, operasi yustisi terhadap mahasiswa asal Papua di dalam rumah itu akhirnya memang tidak jadi dilakukan.
Namun polisi bersama aparat gabungan kemudian melakukan negosiasi agar kegiatan diskusi disertai pemutaran film tentang kekerasan di Biak di rumah itu tidak dilakukan. Mahasiswa menyepakatinya.
Kegiatan diskusi disertai pemutaran film kemudian diganti dengan nonton bareng pertandingan piala dunia.
Hingga dini hari ini, para mahasiswa terlihat menonton pertandingan piala dunia antara Brazil melawan Belgia dengan menutup rapat pagar rumahnya. Polisi bersama aparat gabungan tampak terus bersiaga melakukan penjagaan ketat rumah tersebut. (*)