Surabaya (ANTARA) - Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan TNI/Polri (FKPPI) menyatakan tidak memberi instruksi kepada anggota melakukan aksi massa di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan pada Jumat, (16/8).
"Kami tegaskan bahwa FKPPI tidak terlibat dalam aksi di Jalan Kalasan Surabaya," ujar Sekretaris Pengurus Daerah (PD) XIII FKPPI Jatim Tony Hartono pada siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Rabu.
Karena tidak ada intruksi dari organisasi kepada anggota untuk melakukan aksi apapun, kata dia, maka tak ada anggota FKPPI yang berada di lokasi.
Mereka sangat menyayangkan nama organisasi FKPPI yang saat ini disebut-sebut dan diberitakan sebagai salah satu yang terlibat hingga harus meminta maaf.
Karena tidak terlibat dalam aksi massa itu, lanjut dia, maka mereka keberatan ada yang mengatasnamakan diri sebagai FKPPI menyatakan permintaan maaf.
Baca juga: Korlap aksi ormas Surabaya di asrama mahasiswa Papua minta maaf
Baca juga: Polda Jatim minta ormas Surabaya jaga kondusivitas
Sementara itu, Wakil Ketua FKPPI Jawa Timur Agus Mangunsong mengakui di media sosial sedang cukup viral ada anggota organisasi massa yang disebut memberikan pernyataan tentang bendera yang dimasukkan ke selokan.
"FKPPI secara organisasi tidak mengintruksikan apapun terkait insiden di asrama Kalasan. Kami heran ada yang bicara di media massa dan menyatakan permintaan maaf. Apapun yang disampaikan tak ada kaitannya dengan organisasi, tapi personal," katanya.
Simangunsong juga mengatakan mereka sempat terkejut mendapat undangan lisan dari Polda Jawa Timur untuk membicarakan mengenai aksi terkait mahasiswa Papua.
"Kami menghadiri undangan itu karena sangat menghargai institusi Polda Jawa Timur dan niat baiknya meredakan ketegangan," katanya.
FKPPI bantah terlibat aksi di depan asrama mahasiswa Papua
Rabu, 21 Agustus 2019 18:42 WIB