Surabaya (Antaranews Jatim) - Sejumlah anak muda yang tergabung dalam beberapa komunitas muda mengungkapkan kebanggaannya bisa berdialog dan menyampaikan aspirasi langsung ke calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
“Kami juga pernah bertemu dan ditemui beliau sebagai Wagub Jatim untuk menyuarakan usulan ke Pemprov Jatim terkait biaya pendidikan SMA/SMK sederajat,” ujar Ketua Aliansi Pelajar Surabaya Aryo Seno Bagaskoro di sela dialog di Omah Jaman Now, Jalan Bali Surabaya, Senin malam.
Siswa SMAN 5 Surabaya itu menyebut usai pengalihan kewenangan SMA/SMK dari Pemkot ke Pemprov maka biaya pendidikan tak lagi gratis, padahal Surabaya menjadi salah satu daerah yang menggratiskan sekolah mulai tingkat dasar hingga menengah.
“Meskipun saya tahu, untuk menggratiskan biaya pendidikan SMA saat itu bukanlah hal yang mudah. Sebab, selain butuh anggaran tinggi, alih kewenangan tersebut mendadak sehingga memang untuk anggarannya belum sedia,” ucapnya.
Dengan adanya Pilkada Jatim 2018, kata dia, peluang untuk kembali menggratiskan biaya pendidikan sangat terbuka lebar, sebab Gus Ipul yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno menyiapkan program peduli pendidikan, yaitu program Pendidikan Gratis Dilanjutkan (Dik Dilan).m
“Ketika kami mendengar program Dik Dilan, kami semakin jatuh cinta dengan Gus Ipul. Sehingga kalau memilih Gus Ipul, Insya Allah akan bahagia lahir dan batin," kata Aryo yang kini berusia 17 tahun dan masuk dalam pemilih milenial tersebut.
Sementara itu, Gus Ipul pun menjelaskan bahwa penyusunan program kerja Dik Dilan adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan.
“Kalau mau SDM-nya maju maka harus diawali dari pendidikan yang juga maju. Kami tak ingin lagi ada keluhan masyarakat soal biaya pendidikan,” ucap Wagub Jatim yang sedang izin cuti tersebut.
Selain itu, program ini juga menjadi bukti dukungan pemerintah provinsi terhadap program pemerintah pusat, yakni wajib pendidikan gratis 12 tahun sehingga dengan terbukanya peluang tersebut diharapkan kalangan pemuda bisa lebih banyak dalam berkarya.
“Mari terus berkarya. Berpikir merdeka. Bebas, namun harus tetap ada karya yang disesuaikan dengan bakat dan minat,” katanya.
Dalam program Dik Dilan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,4 triliun dan anggaran tersebut digunakan untuk seluruh siswa SMA dan SMK Negeri di Jawa Timur.
“Bagi yang swasta karena biasanya sekolahnya tidak mau gratis maka kepada siswa yang membutuhkan, tetap kami bantu. Jadi, jangan khawatir karena semua termasuk dalam program kami,” katanya. (*)