Japnas Jajaki Investasi Tiga Daerah di Jatim (Video)

Surabaya (Antaranews Jatim) - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) menjajaki potensi investasi di tiga daerah di Jawa Timur yakni Kabupaten Sumenep, Blitar dan Sidoarjo dalam satu tahun ini.
     
Ketua Umum Japnas Bayu Priawan Djokosoetono, di Surabaya, Selasa, mengatakan potensi untuk investasi di Jatim cukup banyak, sehingga Japnas Jatim perlu melakukan pemetaan terhadap potensi apa saja di masing-masing sektor.

"Potensi yang sudah dipetakan itu kemudian disebar ke seluruh pengurus Japnas," katanya.
     
Menurut dia, masing-masing pengurus Japnas memiliki kompetensi yang berbeda-beda. "Jadi tidak mungkin, tidak memiliki kompetensi akan investasi di sana. Kalau saya akan investasi di Jatim ya sesuai dengan bidang saya, seperti pariwisata, transportasi, logistik, energi dan agrikultur," katanya. 
     
Saat ini, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak di Jatim untuk menjajaki potensi investasi di sektor migas, pariwisata dan pertanian.
     
"Kami juga punya konsultan kredibel untuk melakukan studi kelayakan terhadap potensi di sektor itu," katanya.
     
Setelah dilakukan studi kelayakan, lanjut dia, baru bisa melihat risikonya investasinya ada dimana, serta bagaimana memitigasi atau mengurangi risiko tersebut.
     
Sementara itu, Ketua Japnas Jatim Mohammad Supriyadi mengatakan dalam menguatkan misi bisnis di wilayah Jatim, pihaknya telah mengadakan seminar bisnis dan buka bersama di Sheraton pada Senin (28/5) malam.
     
"Kegiatan ini merupakan penguatan internal organisasi dengan menjalin hubungnan silaturahii antarpengusaha sekaligus untuk menguatkan rencana investasi di Jatim," katanya.
     
Seminar bisnis Japnas yang juga dihadiri ketua umum Japnas pusat ini adalah bertukar informasi peluang bisnis yang bisa dikerjakan pengurus Japnas di Jatim. 
     
"Keseriusan terhadap kerja-kerja bisnis ke depan akan di konkritkan pada investasi di beberapa daerah," katanya.
     
Mengingat Jatim sebagai provinsi yang besar dan berpotensi dengan jumlah kabupaten yang tidak sedikit, mustahil jika tidak ada peluang yang bisa dikerjakan.
     
"Dengan potensi tersebut perlu kita bicarakan menjadi rencana kerja konkrit dibidang bisnis. Maka kami membangun komitmen memajukan bisnis yang bermuara pada  kemajuan perekonomian masyarakat Jatim," katanya. (*)
Video Oleh Abdul Hakim