Probolinggo (Antaranews Jatim) - Sekretaris Daerah Kota Probolinggo Bambang Agus Suwignyo meminta warga meningkatkan sistem keamanan keliling (siskamling) di tempat tertentu dan diimbau tetap tenang pascapenangkapan tiga terduga teroris di Kota Probolinggo, Jawa Timur.
"Dengan adanya kasus penangkapan terduga teroris di Kelurahan Sumbertaman, pada intinya Pemkot Probolinggo tidak menolerir adanya terorisme di Kota Probolinggo, sehingga warga Kota Probolinggo harus waspada dan kalau ada warga baru yang mencurigakan agar diawasi," katanya di Kantor Pemkot Probolinggo, Kamis.
Ia juga meminta warga aktif melakukan siskamling, khususnya di tempat tinggal masing-masing dan segera melaporkan kepada pihak berwajib, apabila ada aktivitas yang mencurigakan.
"Lakukan juga jam malam dan wajib lapor. Bagi warga pendatang, 2 x 24 jam wajib lapor ke RT setempat dan saya imbau seluruh warga di Kota Probolinggo, agar melakukan ketentuan itu," tuturnya.
Mantan Direktur RSUD dr Mohamad Saleh ini juga meminta masyarakat waspada dan tetap tenang terhadap kejadian itu, kemudian masyarakat diimbau mengawasi berita-berita atau ceramah-ceramah di masjid, musala, tempat pengajian atau tempat berkumpul masyarakat jika yang disampaikan penceramah bersifat provokatif.
"Ingatkan pembicara agar tidak melakukan ceramah yang provokatif dan memperkeruh suasana, sehingga masyarakat tidak terpengaruh melakukan tindakan yang tidak diinginkan dan Pemkot Probolinggo tidak menghendaki ada terorisme di kota ini," katanya.
Saat ditanya adanya kelompok aliran radikal, Bambang membenarkan jika di Probolinggo memang ada kelompok tersebut karena dulu pernah ada kelompok yang sifat dalam pemahaman keagamaan berbeda dengan muslim pada umumnya.
"Kami juga meminta kelompok tersebut untuk diwaspadai agar gerakan mereka bisa terawasi untuk tindakan yang tidak diperkenankan seperti yang terjadi baru-baru itu," uajrnya.
Ia menjelaskan Pemkot Probolinggo sudah melakukan pembinaan kepada kelompok aliran garis keras tersebut dan sosialisasi juga sudah dilakukan, bahkan Majelis Ulama Indonesia Kota Probolinggo pernah turun tangan untuk memberikan pemahaman kepada mereka.
"Alhamdulillah aktifitas mereka dapat kami pantau, dieliminasi, dan dikurangi kegiatan ekstrem dengan pemantauan oleh aparat dan pemerintah," katanya.
Pemkot Probolinggo mendukung apa yang dilakukan kepolisian dalam mengungkap kasus terorisme, agar Kota Probolinggo aman, terkendali, kondusif dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Densus 88 Mabes Polri dan Polresta Probolinggo bersama Kodim sudah berupaya memberikan ketentraman. Saya berharap masyarakat tidak gelisah dengan adanya aksi teror bom dan tidak terpengaruh isu karena kasus itu sudah ditangani aparat penegak hukum," tuturnya.
Bambang kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita yang beredar di media sosial karena saat ini tren "hoax" sangat tinggi, sehingga masyarakat harus mengecek kebenarannya dan tidak mudah membagikan berita yang belum jelas sumbernya.
"Masyarakat harus cerdas, apakah itu `hoax` atau bukan karena di medsos itu gampang sekali dimunculkan berita `hoax`," ujarnya.(*)