Probolinggo (Antaranews Jatim) - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polres Kota Probolinggo dibantu Kodim 0820 kembali menangkap satu orang terduga teroris berinisial WDP (35) di Jalan Brantas, Kelurahan Pilang, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis dini hari.
"Sebanyak 40 personel Polresta Probolinggo membantu pengamanan untuk menangkap terduga teroris di rumahnya yang berada di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan," kata Kapolresta AKBP Alfian Nurrizal, saat dihubungi di Kota Probolinggo.
Menurutnya penangkapan WDP tersebut merupakan pengembangan hasil penyidikan dari empat terduga teroris yang sebelumnya sudah ditangkap lebih dulu di empat lokasi yang berbeda di Kota Probolinggo.
"WDP diduga terlibat aksi teror bom di sejumlah gereja di Surabaya, sehingga tim Densus langsung mengamankan yang bersangkutan dan tidak ada perlawanan sama sekali karena dilakukan pendekatan persuasif lebih dulu," tuturnya.
Dari rumah terduga teroris itu, lanjut dia, ditemukan beberapa alat bukti yang juga disita di antaranya busur panah, beberapa compact disc, laptop, dan telepon genggam.
"Sehari-hari WDP merupakan ahli perakit elektronik, sedangkan rukonya juga digunakan untuk jual beli dan service `handphone`," katanya.
Ia mengatakan WDP langsung dibawa ke Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk diselidiki dan dikembangkan lebih lanjut kasus dugaan keterlibatannya dalam aksi teror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo.
Sebelumnya tim Densus 88 Antiteror juga mengamankan tiga terduga teroris berinisial MF, IS, HA di Perumahan Sumbertaman Indah, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo dan satu lagi terduga teroris diamankan berinisial AP di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, sehingga ada empat terduga teroris yang diamankan di Kota Probolinggo.
Keempat terduga teroris yang diamankan di Kota Probolinggo tersebut diduga kuat terlibat aksi teror bom di Kota Surabaya dan Sidoarjo yang merupakan jaringan Dita Oepriarto dalam kasus pengeboman gereja di Surabaya.*