Lumajang (Antaranews Jatim) - Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang menggelar pelatihan teknologi penangkapan ikan yang diikuti puluhan nelayan pesisir pantai di wilayah setempat yang digelar di gedung pertemuan Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat.
"Menjaga kelestarian ekosistem laut sangat diperlukan, sehingga nelayan ditekankan untuk selalu menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Harus siapa lagi yang menjaga alam kalau bukan kita," kata Kepala Dinas Perikanan Lumajang Saiful dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelatihan itu di Lumajang.
Menurutnya, salah satu solusi untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan di perairan laut, salah satunya dengan desain alat tangkap ramah lingkungan, seperti jaring tarik pantai.
"Jaring tarik merupakan salah satu cara nelayan untuk menangkap ikan laut dengan menggunakan jaring panjang kurang lebih sekitar 300 meter yang ditempatkan memanjang sekitar 500-700 meter dari garis pantai lalu ditarik ramai-ramai ke daratan," tuturnya.
Perwakilan UPT Pengembangan Penangkapan Ikan (PPI) Probolinggo Fandi mengatakan ada beberapa ketentuan/peraturan yang wajib dimengerti, dipahami serta dilaksanakan dengan benar dalam pengelolaan perikanan tangkap oleh nelayan, pelaku usaha maupun para stakeholder perikanan tangkap lainnya.
"Penggunaan jaring tarik pantai di pesisir Kabupaten Lumajang sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI nomor 71/PERMEN-KP/2016 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan di wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia," katanya.
Namun, lanjut dia, di Kabupaten Lumajang, penggunaannya masih membutuhkan kesepakatan kearifan lokal, yakni kesepakatan antarnelayan desa masing-masing yang mengatur waktu dan berapa kali jaring tarik pantai bisa digunakan, sehingga tidak terjadi perselisihan antarnelayan.
Pelatihan teknologi penangkapan ikan tersebut diikuti 50 nelayan pesisir pantai Kabupaten Lumajang, di antaranya berasal dari Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Desa Bulurejo, Kecamatan Tempursari, Desa Bades,Kecamatan Pasirian, Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian dan Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun.
"Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan dengan tetap memperhatikan kelestarian ekosistem laut dan dalam upaya pengelolaan, serta pemanfaatan sumber daya ikan secara optimal dan berkelanjutan," ujarnya.(*)