Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator menilai beberapa penunjang proyek kereta gantung yang melintasi kawasan Kenjeran hingga Jembatan Suramadu yang mulai dibangun Pemkot Surabaya pada akhir April ini belum optimal.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah, di Surabaya, Senin, mengatakan beberapa penunjang yang belum optimal seperti akses jalan menuju lokasi.
"Jalan saja belum begitu optimal. Itu perlu untuk diperhatikan oleh Pemkot Surabaya," katanya.
Meskipun demikian, lanjut dia, proyek kereta gantung ini sangat bagus menyusul destinasi wisata di Kota Surabaya dinilai masih kurang. Apalagi, lanjut dia, kereta gantung ini bisa dijadikan salah satu tujuan pariwisata untuk menambah pendapatan Kota Surabaya dan mensejahterakan masyarakat.
Ia juga meminta agar Pemkot Surabaya memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah sekitar proyek kereta gantung. "Ini tentu saja agar yang jadi tujuan wisata bukan hanya kereta gantungnya. Masyarakat juga bisa merasakan keuntungan langsung dari adanya destinasi wisata baru," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga meminta agar Pemkot Surabaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait proyek kereta gantung dengan lebih gencar dan menyeluruh.
"Jangan sampai ketika proyek itu berjalan. Investor sudah mulai membangun, lalu masyarakat protes karena merasa belum mendapatkan sosialisasi sebelumnya," katanya.
Kepala Sub Bagian Layanan Informasi Humas Pemkot Surabaya Jefry S mengatakan dalam pembangunan proyek kereta gantung, pemkot telah menggandeng pihak swasta dari PT PP Properti Suramadu.
Saat ini, kata dia, sudah ada lahan sekitar 6,5 hektare yang dipersiapkan untuk mengembangkan kawasan pesisir Kenjeran. "Dengan adanya kerja sama ini, maka pesisir Kenjeran bisa semakin bagus dan berkembang wisata dan perekonomian warganya," katanya.
Nantinya, kata dia, lahan yang sudah dipersiapkan itu akan dibangun apartement, pusat perbelanjaan, dan perkantoran, serta yang tidak kalah menariknya adalah pembangunan kereta gantung. (*)