Sampang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur terus mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di wilayah itu melalui sektor pertanian dengan memanfaatkan pengelolaan potensi yang ada di wilayah tersebut.
"Potensi pertanian dan perkebunan yang ada di Kabupaten Sampang yang saya rasa bisa dikembangkan untuk meningkatkan PAD adalah jambu mete," ujar Penjabat (Pj) Bupati Sampang Jonathan Judianto di Sampang, Sabtu.
Ia menjelaskan, jambu mete merupakan salah satu potensi di sektor pertanian yang ada di Kabupaten Sampang. Namun, pengelolaan potensi itu dinilai terbatas dengan hanya menjual buahnya.
"Padahal, jambu mete bisa diolah menjadi abon hingga bernilai ekonomi lebih tinggi," katanya, menjelaskan.
Oleh karenanya, sambung dia, ke depan, perlu upaya serius yang dilakukan oleh dinas terkait, guna mengelola potensi lokal di sektor pertanian dan perkebunan yang ada di Kabupaten Sampang tersebut.
Langkah ini, juga sebagai bentuk dukungan atas kebijakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perkebunan Jawa Timur yang menginginkan agar produksi jambu mete di Madura, termasuk di Kabupaten Sampang terus meningkat.
Selama ini, produksi jambu mete di wilayah Pantai Utara (Pantura) Madura cukup potensial dengan didukung lahan seluas 30.167 hektare yang tersebar di empat kabupaten.
Untuk memacu peningkatan produksi jambu mete, Pemprov jatim melalui Dinas Perkebunan telah memperluas dengan intensifikasi lahan seluas 2.750 hektar.
Sementara itu, dari empat kabupaten di Madura, Bangkalan memliki lahan jambu mete seluas 8.339 hektare dengan produksi 1.833 ton, Sampang seluas 8.931 hektar dengan produksi 3.744 ton. Sedangkan Pamekasan memliki lahan seluas 2.038 hektare dengan produksi 1.070 ton, serta Sumenep 10.859 hektare dengan hasil produksi 3.398 ton.
Pengembangan dan intensifikasi komoditi perkebunan kebun jambu mete di wilayah utara Pulau Madura ini diharapkan dapat meningkatkan produksi jambu mete Jatim.
Dari aspek hasil produksi jambu mete itu, Indonesia juga masuk peringkat kelima dunia setelah India, Nigeria, Brazilia, dan Tanzania. Provinsi Jatim memberikan kontribusi sekitar 11 persen terhadap produksi mete nasional.
Apalagi, jenis tanaman ini memang memiliki karakteristik unik yang mampu tumbuh di lahan kurang subur dan iklim kering.
Tanaman ini juga dinilai menjadi salah satu alternatif untuk peningkatan pendapatan masyarakat yang berdomisili di lingkungan dengan lahan relatif marginal, seperti di wilayah Pantura Madura, termasuk di wilayah Pantura Kabupaten Sampang.
"Ini merupakan peluang bagi masyarakat petani di Sampang, dan dampaknya tentu pada PAD di sektor pertanian nantinya," katanya, menjelaskan.
Selain dari sektor pertanian, potensi lain yang juga bisa dikembangkan dalam upaya meningkatkan PAD adalah pada sektor Pariwisata, karena Sampang juga memiliki sejumlah wisata alam yang unit. (*)
Sampang Dorong Peningkatan PAD di Sektor Pertanian
Sabtu, 24 Maret 2018 7:14 WIB