Bojonegoro (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur meminta pemerintah daerah melakukan evaluasi program sektor pariwisata di wilayah setempat agar menarik wisatawan berkunjung.
"Pemkab Bojonegoro harus mengevaluasi sektor pariwisata karena belum mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan luar daerah," kata ketua komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Ahmad Supriyanto, Sabtu.
Supriyanto mengatakan, belum menariknya sektor pariwisata bagi wisatawan disebabkan program yang dijalankan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro belum menyentuh substansi pengembangan destinasi wisata secara berkelanjutan.
Program kerja pariwisata, lanjut Supriyanto, yang berjalan sekarang lebih banyak bersifat seremonial, menghabiskan anggaran miliaran rupiah, tapi tidak berdampak signifikan pada peningkatan kualitas maupun promosi tempat wisata.
"Kalau orientasinya hanya pada kegiatan seremonial, Kabupaten Bojonegoro akan sulit dikenal sebagai daerah tujuan wisata, padahal potensi wisatanya besar baik alam, budaya maupun kearifan lokal," jelasnya.
Menurutnya, kegiatan seremonial yang bersifat habis pakai seharusnya tidak menjadi prioritas dalam pembangunan sektor pariwisata, sebaiknya digunakan pembangunan infrastruktur pendukung wisata.
Serta perlu mengadakan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) sektor pariwisata sampai melakukan promosi wisata yang terarah dan berkelanjutan.
"Sektor pariwisata seharusnya menjadi salah satu sumber peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) apabila dikelola dengan baik," terangnya.
Ditambahkan, DPRD Kabupaten Bojonegoro akan terus mendorong agar sektor pariwisata dilakukan evaluasi supaya arah kebijakannya benar-benar berdampak bagi masyarakat dan perekonomian daerah.
"Program pariwisata Bojonegoro ke depan lebih fokus pada pembangunan destinasi dan promosi, bukan sekadar kegiatan seremonial yang hanya ramai sesaat," katanya.
