Situbondo (Antaranews Jatim) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mengusulkan anggaran pembangunan jembatan antardesa yang ambruk atau terputus akibat diterjang banjir bandang, beberapa waktu lalu.
"Jembatan penghubung antara Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo dengan Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kami usulkan di APBD Induk 2019," ujar Kepala Dinas PUPR Pemkab Situbondo Gatot Siswoyo di Situbondo, Selasa.
Jembatan penghubung antardesa ambruk setelah diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu dan menyebabkan aktivitas warga di dua desa terganggu.
Jembatan sepanjang 45 meter itu, katanya, selama ini merupakan jembatan penghubung dan menjadi akses aktivitas warga. Oleh karena itu, menurut Gatot, saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah mengirim 80 beronjong untuk membuat jembatan darurat.
"Pembuatan atau pembangunan jembatan sementara ini dilakukan oleh DPUPR agar supaya akses warga antardesa di sana tidak terganggu," tuturnya.
Gatot Siwoyo menambahkan, pembangunan jembatan sementara menggunakan beronjong untuk menyambung pilar jembatan yang terputus dan hal itu dilakukan juga sebagai bentuk tanggap darurat atas bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Kami sudah melakukan survei lapangan pascabanjir beberapa waktu lalu, tentunya jembatan darurat itu sangat diperlukan karena menjadi akses vital bagi warga setempat," katanya. (*)