Surabaya (Antaranews jatim) - Ratusan orang yang terdiri dari pelajar SD dan para guru serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menggelar Kampanye Peduli Anak di kawasan Taman Mayangkara atau depan perpustakaan Bank Indonesia, Kota Surabaya, Senin.
Wali Kota Risma yang menjadi inisiator kampanye peduli anak mengajak pelajar SD untuk lantang menyampaikan pesan dan himbauan kepada orang tua agar lebih peduli, memperhatikan dan mengayomi anak-anaknya.
"Anak anak kita se-Surabaya harus dilindungi dari situasi dan segi apapun. Jangan buat masa depan mereka hancur. Mereka ini masa depan bangsa," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di sela acara, Senin.
Risma mengajak seluruh peserta yang hadir khususnya pelajar SD untuk mengangkat spanduk berisi slogan-slogan positif yang ditujukan kepada orang tua agar lebih memperhatikan hak-hak anak.
"Bapak ibu, lihatlah wajah anak-anak ini. Mereka adalah tunas-tunas bangsa, jangan sakiti anak-anak," ujar Risma yang berdiri atas trotoar bersama pelajar SD.
Menurut wali kota, anak-anak yang mengalami kekerasan dinilai tidak kuat secara fisik. Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar lebih memperhatikan anak-anak.
"Bukan lagi membeda-bedakan ini anak kita dan itu anak orang lain, tetapi anak Surabaya adalah anak kita semua," katanya.
Untuk menanggulangi atau mengantisipasi kekerasan terhadap anak, Risma telah berkirim surat edaran ke sekolah-sekolah, RT dan RW untuk pengamanan anak. Lebih lanjut, dirinya akan memasang kamera di seluruh pertigaan dan perempatan jalan untuk perlindungan anak.
"Anak-anak itu lemah, mengapa mereka tega melakukan itu. Saya sampaikan perang untuk masalah ini," katanya.
Tidak hanya itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini turut menggandeng seluruh jajaran bukan hanya guru dan orang tua tetapi semua pihak mulai dari polisi, TNI dan kader-kader lainnya untuk memerangi kejahatan pada anak.
"Menurut saya ini kejahatan luar biasa yang bisa merusak masa depan anak dan bangsa," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan mengatakan kampanye peduli anak dilakukan untuk meningkatkan perhatian khusus terhadap anak-anak sebab anak Surabaya adalah anak semua orang.
"Apabila melihat anak di jam-jam sekolah berada di tempat umum atau melihat anak di taman sendiri kita sebagai orang dewasa menanyakan anak-anak itu. Jangan sampai dibiarkan, tetapi harus diperhatikan,"kata Ikhsan.
Diketahui tidak hanya di kawasan Taman Mayangkara, kegiatan kampanye peduli anak juga serempak dilaksanakan di 18 lokasi lain di antaranya, Jl. Tunjungan depan SMPN 3 dan 4, Jl. Dr. Sutomo, Jl.Wali Kota Mustajab, Jl. Tembaan (Depan sekolah Stella Maris), Jl. Kebon Rojo (depan kantor pos), persimpangan jembatan layang diponegoro.
Selain itu juga digelar di Jl. Urip Sumoharjo, perempatan pasar pegirian, Jl. Raya Perak Timur, Bundaran Taman Ampel, Jl. Prof Dr.Moestopo, Perempatan Raya Gubeng, Jl. Ir.Soekano (depan Koni), Masjid Al-Falah (depan museum Mpu Tantular), RSI Wonokromo, Perempatan Raya Dukuh Kupang, Jl. HR. Muhammad, Perempatan Raya Menganti (arah Unesa ? Lidah) dan Jl. Raya Tandes Lor (bundaran Margomulyo). (*)
Ratusan Pelajar dan Guru Surabaya Gelar Kampanye Peduli Anak
Senin, 5 Februari 2018 13:59 WIB
Anak anak kita se-Surabaya harus dilindungi dari situasi dan segi apapun. Jangan buat masa depan mereka hancur. Mereka ini masa depan bangsa