Surabaya (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya rutin mengawasi kesehatan hewan ternak yang akan masuk di kota setempat sebagai antisipasi mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah di 30 kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat dikonfirmasi di Kota Surabaya, Senin, mengatakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya telah melakukan pengecekan dokumen surat keterangan sehat hewan (SKKH) asli dari daerah asal saat hewan ternak tersebut masuk ke kota setempat.
"Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan ternak yang masuk ke Kota Surabaya bukan berasal dari wilayah yang terjangkit wabah PMK," katanya.
Ia memastikan bahwa DKPP Surabaya rutin melakukan sosialisasi, serta pemeriksaan kesehatan hewan milik peternak di Kota Surabaya.
"DKPP terus bergerak ke peternak-peternak sapi di Surabaya. Kita ada sosialisasi kepada mereka, sambil melakukan pengecekan kesehatan," ucapnya.
Ia mengakui hingga saat ini, belum ditemukan kasus PMK di Surabaya. oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan terus melakukan pengetatan pengawasan dan monitoring di lapangan untuk mencegah masuknya virus PMK.
"Alhamdulillah belum, semoga tidak ada. Di Rumah Potong Hewan (RPH) juga tidak ada," ujarnya.
Sedangkan upaya melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak di Surabaya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi masih berkoordinasi tentang ketersediaan stok vaksin.
"Kita masih melakukan koordinasi dengan vaksinnya karena ketersediaan vaksin bukan dari pemkot," ucapnya.