"Kunjungan wisatawan meningkat sejak libur Natal hingga hari ini karena banyak tamu Hotel Rembangan yang berkunjung ke Kebun Buah Naga Organik," kata Manajer Produksi Agrowisata Kebun Buah Naga Rembangan Mukhlis di kawasan agrowisata setempat, Senin.
Menurutnya banyak wisatawan dari luar daerah yang mampir di Kebun Buah Naga yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Jember, setelah bermalam di Hotel Rembangan karena lokasi kebun tersebut tidak jauh dari objek wisata Hotel Rembangan Jember.
"Setiap hari sekitar 500 orang yang berkunjung ke agrowisata untuk memetik sendiri buah naga yang akan dibelinya selama libur Natal dan Tahun Baru, sehingga kami juga menyiapkan stok lebih dari 500 kilogram setiap harinya," tuturnya.
Pada musim panen buah naga, lanjut dia, biasanya hanya puluhan wisatawan yang berkunjung ke Agrowisata Kebun Buah Naga Rembangan untuk menikmati sensasi manisnya buah naga organik yang ukuran buahnya cukup besar.
"Kami sudah mengembangkan buah naga organik yang dagingnya berwarna kuning, namun stoknya sangat terbatas dan panennya tidak sebanyak yang merah dan putih karena stoknya hanya beberapa buah saja," katanya.
Harga buah naga organik berwarna merah sebesar Rp10.000 per kilogram, sedangkan buah naga organik berwarna putih sebesar Rp15.000 per kilogram dan stok buah naga merah lebih banyak dibandingkan buah naga organik yang putih.
Salah seorang pengunjung Mutia Eza Fajriah mengaku senang bisa memetik sendiri buah naga di Agrowisata Rembangan karena banyak tahu tentang cara memetik buah naga tersebut dan harus menggunakan gunting khusus.
"Selama ini saya tidak tahu kalau memetik buah naga menggunakan gunting khusus, sehingga dengan berwisata di sini saya banyak tahu tentang menanam buah naga organik hingga memanennya," tuturnya.
Ia mengatakan buah naga organik di Rembangan rasanya sangat manis karena menggunakan pupuk organik, sehingga berbeda dengan buah naga yang biasanya dijual para pedagang di tepi jalan yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi.
Buah naga di kawasan Rembangan yang berada di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa tersebut ditanam di lahan seluas tiga hektare dengan penggunaan pupuk organik dan masa panen raya selama bulan Desember hingga Februari 2018.
Video Oleh Zumrotun Solichah