Surabaya (Antara Jatim) - Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak masih mencari waktu untuk mendeklarasikan sebagai pasangan calon gubernur dan wakilnya di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur (Pilkada Jatim) 2018.
"Waktu deklarasinya masih sedang dikomunikasikan," ujar Khofifah saat dikonfirmasi dalam kesempatan di Surabaya, Sabtu.
Dia mengatakan saat ini masih sedang melanjutkan silaturahmi terkait penetapan nama Bupati Trenggalek itu sebagai pendamping dirinya dalam Pilkada Jatim 2018, setelah belum lama lalu baru saja mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat.
"Saya masih harus melanjutkan silaturahmi bersama Mas Emil kepada partai-partai politik pengusung lainnya," ujarnya.
Pasangan Khofifah - Emil setelah mendapat rekomendasi dari Partai Demokrat juga telah mendapat restu dari Partai Golkar.
Dengan mengantongi surat rekomendasi dari dua partai politik itu sebenarnya Khofifah - Emil sudah bisa maju sebagai pasangan calon gubernur dan wakilnya, karena untuk mengikuti Pilkada Jatim hanya butuh dukungan dari partai politik yang memiliki minimal 20 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi setempat.
"Saya berterima kasih kepada Partai Demokrat dan Golkar yang telah merekomendasikan kami. Partai Demokrat memiliki 13 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jatim, sedangkan Partai Golkar 11 kursi," katanya.
Dengan begitu pasangan Khofifah – Emil telah memiliki 24 kursi dukungan dari rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh dua partai politik tersebut.
Namun Khofifah mengaku masih akan terus berkomunikasi dengan beberapa partai politik lain yang sebelumnya telah menyatakan dukungan kepadanya untuk maju di Pilkada Jatim 2018, yaitu Partai Nasdem dan Hanura.
Menurut dia, apapun hasil komunikasinya nanti, barulah setelah itu akan mencari waktu yang tepat untuk deklarasi.
"Mencari waktu deklarasi pun tidak mudah karena harus menyesuaikan dengan kesibukan kita masing-masing. Harus mencocokkan waktu luang saya dengan Mas Emil dan juga masing-masing Ketua Partai Politik pengusung," ucap Khofifah yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia. (*)
Video Oleh Hanif Nasrullah