Situbondo (Antara Jatim) - Sebanyak 37 dari 136 desa/kelurahan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, belum mengumpulkan data analisa kemiskinan partisipatif (AKP) yang akan diserahkan kepada Tim Nasional Percepatan dan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Provinsi Jatim.
"Kami menekankan kepada kepala desa harus giat dan terus memantau pendataan analisa kemiskinan partisipatif (AKP), karena batas toleransi penyerahan yang diberikan provinsi hingga akhir November 2017," ujar Wakil Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi di Situbondo, Kamis.
Ia mendesak camat dan kepala desa turut membantu melakukan pengawasan pendataan AKP di desa-desa yang belum menyerahkan data analisa kemiskinan partisipatif agar segera rampung paling lambat akhir November.
Data AKP itu, katanya, adalah data kemiskinan tunggal sebagai acuan atau referensi dari tujuan pembangunan di daerah, baik fisik maupun pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Jika data AKP hingga akhir November belum rampung, lanjut dia, maka pemutakhiran data baru bisa dilakukan pada periode pertama pada tahun depan (2018).
"Kepada 37 desa yang belum menyelesaikan data AKP untuk segera merampungkannya. Karena jika tidak segera selesai nantinya kepala desanya yang harus bertanggung jawab atas kemiskinan warganya," ucapnya.
Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab Situbondo Haryadi Tedjo Laksono mengemukakan, TNP2K tidak menerima data parsial melainkan harus data dari semua desa.
"Karena datanya diakses lewat aplikasi sehingga data AKP semua desa harus dalam satu aplikasi," katanya.
Menurut dia, Kabupaten Situbondo termasuk dalam sepuluh kabupaten replikasi yang harus mengumpulkan data AKP dalam program Mekanisme Pemutakhiran Mandiri. Kabupaten replikasi yang dimaksud yaitu kabupaten yang terlebih dahulu menerapkan AKP daripada kabupaten lainnya di Provinsi Jawa Timur.
"Dari sepuluh kabupaten tersebut, hanya Kabupaten Situbondo saja yang belum rampung, padahal sebenarnya batas akhir pengumpulan yakni minggu kedua bulan ini, namun kenyataannya sampai pertengahan bulan belum selesai," katarnya. (*)
