Bangkalan (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Jawa Timur Ach Muzakki
menargetkan imunisasi measles rubella (MR) akan selesai pada akhir
Agustus 2017 di wilayah iu.
"Sebab, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pusat, imunisasi ini harus selesai pada September. Maka khusus di Bangkalan, kami menargetkan akhir Agustus, imunisasi harus rampung," ujar Muzakki di Bangkalan, Sabtu.
Ia menjelaskan pihaknya optimistis, target itu akan tercapai, mengingat hingga hari keempat pelaksanaan imunisasi sudah mencapai 9,7 persen atau 2.044 anak yang diimunisasi.
Menurutk Muzakki di Kabupaten Bangkalan, balita dan anak-anak yang akan menjadi sasaran imunisasi sebanyak 252.155 orang.
Mereka itu, tersebar pada berbagai pelosok desa meliputi 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
"Program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI ini, untuk mewujudkan generasi bangsa yang sehat dan berkualitas, serta menekan angka gizi buruk dan kekurangan gizi," ujarnya.
Dari jumlah sasaran yang ditetapkan pemerintah pusat itu, Dinkes Bangkalan menargetkan bisa melakukan imunisasi hingga 95 persen.
"Pemerintah berkepentingan dengan imunisasi MR ini, karena jenis virus tersebut memang sangat berbahaya, apabila tidak ditangani secara serius dengan upaya antisipasi dini melalui imunisasi ini," ujarnya.
Kabupaten Bangkalan, kata dia memang tercatat sebagai salah satu kabupaten di Pulau Madura yang tercatat banyak balita yang menderita gizi buruk dan kekurangan gizi.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang disiarkan dari Jakarta belum lama ini menyebutkan enam kabupaten di Jawa Timur memang dinilai kronis masalah gizi buruk yakni Kabupaten Probolinggo, Sampang, Bangkalan, Jember, Sumenep, dan Lamongan.
Di Kabupaten Bangkalan jumlah balita yang menderita gizi buruk sebanyak 3.247 balita, Kabupaten Probolinggo 4.657 balita, Lamongan 4.403 balita, Sumenep 3.319 balita, Sampang 3.537 balita, dan Jember berjumlah 8.035 balita.
"Dan imunisasi ini, sebagai upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah," katanya. (*)
"Sebab, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pusat, imunisasi ini harus selesai pada September. Maka khusus di Bangkalan, kami menargetkan akhir Agustus, imunisasi harus rampung," ujar Muzakki di Bangkalan, Sabtu.
Ia menjelaskan pihaknya optimistis, target itu akan tercapai, mengingat hingga hari keempat pelaksanaan imunisasi sudah mencapai 9,7 persen atau 2.044 anak yang diimunisasi.
Menurutk Muzakki di Kabupaten Bangkalan, balita dan anak-anak yang akan menjadi sasaran imunisasi sebanyak 252.155 orang.
Mereka itu, tersebar pada berbagai pelosok desa meliputi 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
"Program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI ini, untuk mewujudkan generasi bangsa yang sehat dan berkualitas, serta menekan angka gizi buruk dan kekurangan gizi," ujarnya.
Dari jumlah sasaran yang ditetapkan pemerintah pusat itu, Dinkes Bangkalan menargetkan bisa melakukan imunisasi hingga 95 persen.
"Pemerintah berkepentingan dengan imunisasi MR ini, karena jenis virus tersebut memang sangat berbahaya, apabila tidak ditangani secara serius dengan upaya antisipasi dini melalui imunisasi ini," ujarnya.
Kabupaten Bangkalan, kata dia memang tercatat sebagai salah satu kabupaten di Pulau Madura yang tercatat banyak balita yang menderita gizi buruk dan kekurangan gizi.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang disiarkan dari Jakarta belum lama ini menyebutkan enam kabupaten di Jawa Timur memang dinilai kronis masalah gizi buruk yakni Kabupaten Probolinggo, Sampang, Bangkalan, Jember, Sumenep, dan Lamongan.
Di Kabupaten Bangkalan jumlah balita yang menderita gizi buruk sebanyak 3.247 balita, Kabupaten Probolinggo 4.657 balita, Lamongan 4.403 balita, Sumenep 3.319 balita, Sampang 3.537 balita, dan Jember berjumlah 8.035 balita.
"Dan imunisasi ini, sebagai upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah," katanya. (*)