Mengoda bagi siapa saja yang melintas di kawasan penjual pedagang ikan laut asap di tepi jalan raya di Kelurahan Karangasri, Kecamatan Kota, yang lokasinya tidak jauh dari kantor pemerintah kabupaten (pemkab) setempat.
Tidak hanya penampilan berbagai aneka ikan laut asap yang dipajang, tetapi juga aroma ikan laut asap yang dijajakan para pedagang bisa menimbulkan rasa lapar.
"Pedagang ikan laut asap berjualan di jalan raya ini sejak dua tahun lalu. Jumlah terus bertambah. Sekarang ada sekitar 25 pedagang ikan asap yang semuanya warga Karangasri," kata seorang pedagang ikan laut asap Tuban Ny. Siti Cholifah dalam perbicangan dengan Antarajatim, Kamis (10/8).
Para pedagang ikan laut asap itu, sebagaimana dijelaskan Siti Cholifah, hampir semuanya memproses ikan laut asap di rumahnya masing-masing, yang jaraknya tidak jauh dari lokasi para pedagang berjualan termasuk ada yang ditepi jalan.
Berbagai aneka ikan laut asap itu kemudian dipajang ditempatkan di suatu tempat sehingga dengan mudah bisa dilihat dan dipilih pembeli.
Semula para pedagang langsung memproses ikan asap di tepi jalan, tetapi kemudian dilarang pemkab karena asapnya mengganggu lalu lintas di tepi jalan raya setempat.
Meski sudah di rumahnya masing-masing, tetapi asap sering menyeruak di kawasan jalan di lokasi pedagang sehingga menimbulkan perhatian para pengendara kendaraan roda empat yang melalui jalan di pantura baik dari arah Jakarta maupun Surabaya.
Menurut Kasmi, para pedagang ikan laut asap itu, sebagian membeli ikan laut segar yang baru diperoleh nelayan di kawasan setempat.
Tetapi, ia mengaku memperoleh berbagai aneka ikan laut dari suaminya yang sehari-harinya bekerja semakin nelayan.
"Ikan laut asap disini enak, sebab semuanya hasil memancing para nelayan di tengah laut termasuk suami saya," kata dia.
Karena jumlah pedagang ikan laut asap semakin meningkat, kata dia dibenarkan pedagang lainnya Ny. Kasmi, pemkab setempat menyiapkan lokasi tanah untuk menampung para pedagang ikan laut asap yang lokasinya tidak jauh dari mereka berjualan.
"Itu lokasinya sekarang tanahnya baru tahap diuruk," ucap Ny. Kasmi, menambahkan.
Sebagaimana dijelaskan Ny. Kasmi, berbagai aneka ikan laut asap yang dijual para pedagang mulai tongkol, tuna, benggol, kerapu, bahkan telur ikan, semakin banyak peminatnya. Harga ikan laut asap matang di para pedagang mulai Rp10.000 per ekor sampai Rp40.000 per ekor.
Sedangkan untuk "brengkesan" telur ikan laut Rp20.000 per bungkus, tetapi tidak semua pedagang memiliki stok karena "brengkes" telur ikan laut jarang ditemui.
Pembelinya, lanjut dia, sebagian besar para pengendara kendaraan bermotor yang melalui jalan raya di pantura itu baik dari arah Surabaya maupun Jakarta.
Hanya saja pembeli tidak langsung menyantap berbagai aneka ikan laut asap yang dibeli, tetapi kebanyakan dibungkus untuk dibawa pulang.
"Omzet pedagang ikan laut asap rata-rata berkisar Rp1 juta-Rp2 juta setiap libur akhir pekan. Bisa lebih dari itu ketika libur Hari Raya Idul Fitri lalu," ucap Kasmi dibenarkan pedagang ikan laut lainnya Ny. Susi.
Seorang warga Bojonegoro Nur Hidati mengaku membeli sejumlah ikan laut asap mulai tongkol, tuna, benggol dan kerapu termasuk beberapa bungkus "brengkesan" telur ikan.
"Makan dengan ikan laut asap juga dengan sambal terasi atau sambal kecap dan nasi putih sudah enak," ucapnya, menegaskan. (*)
Video oleh: Slamet Agus Sudarmojo